Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur menargetkan pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah secara penuh atau 100 persen bisa dilakukan mulai awal November 2021, dengan terus menggencarkan vaksinasi di wilayah setempat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto di Gresik, Rabu, mengatakan evaluasi pelaksanaan PTM terbatas telah dilakukan, dengan hasilnya 100 persen sekolah di Gresik telah melaksanakannya dengan protokol kesehatan ketat.
"Semua jenjang sekolah di Kabupaten Gresik telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas secara ketat. Dan kami berharap lembaga pendidikan tetap menjalankan hal itu, dengan terus melakukan inovasi dan kreatif dalam melaksanakan pembelajaran," katanya.
Dengan hasil evaluasi itu, pihaknya menargetkan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 100 persen bisa dilakukan mulai 1 November 2021.
"Sesuai dengan kebijakan yang berlaku, jika kondisi ini tetap berjalan kondusif maka mulai 1 November 2021, sekolah dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka kebiasaan baru dengan kapasitas 100 persen," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Gresik Mukhibatul Khusnah mengatakan kasus positif COVID-19 di daerah itu berada pada PPKM level 3 berdasarkan instruksi Mendagri, sedangkan secara garis besar angka kasus terus melandai.
"Memang kalau berdasarkan Inmendagri, Gresik ada di level 3, dan alhamdulillah berada di level 1 jika berdasarkan asesemen Kemenkes," ujarnya.
Mukhibatul mengatakan untuk mencapai level 2 berdasarkan Inmendagri, salah satunya mencapai cakupan vaksinasi total 60 persen dan vaksinasi untuk lansia minimal 40 persen.
Ia mengakui perkembangan vaksinasi di Gresiki cukup menggembirakan, sedangkan per 14 Oktober 2021 vaksinasi dosis pertama mencapai 72,03 persen dan dosis kedua 32,8 persen, sedangkan lansia 37,72 persen.
"Kekurangan vaksinasi untuk lansia inilah yang akan terus kami kejar, sehingga bisa mencapai kekebalan komunal secepatnya," katanya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menargetkan vaksinasi lansia mencapai 40 persen dalam pekan ini.
Pihaknya akan menyiapkan mobil vaksin untuk melakukan vaksinasi dari pintu ke pintu bagi lansia, disabilitas, ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), dan ibu hamil, dengan operasional disebar ke setiap kecamatan.
Pihaknya akan menyiapkan mobil vaksin untuk melakukan vaksinasi dari pintu ke pintu bagi lansia, disabilitas, ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), dan ibu hamil, dengan operasional disebar ke setiap kecamatan.
"Kami gas pol, dan percepatan vaksinasi ini tidak akan berhenti setelah sudah mencapai 40 persen. Artinya, akan terus kami lakukan, karena semua memiliki hak yang sama untuk mendapatkan vaksinasi," katanya.(*)