Papua (ANTARA) - Peraih medali perak Olimpiade 2020 Tokyo Eko Yuli Irawan masih menjadi yang terkuat saat memenangi perlombaan angkat besi kelas 67 kg Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua untuk menyumbangkan medali emas bagi Jawa Timur.
Tampil di Auditorium Universitas Cendrawasih, Kabupaten Jayapura, Rabu malam, Eko Yuli Irawan menundukan tujuh rivalnya dengan mengumpulkan total 312 kg barbel (143 kg snatch dan 170 kg clean and jerk).
Raihan itu menundukan lifter perwakilan Kalimantan Timur Triyatno yang mengumpulkan total 304 kg angkatan (135 kg snatch dan 169 kg clean and jerk). Perwakilan Indonesia di Olimpiade London 2012 itu meraih medali perak.
Sementara Deni yang mewakili Bengkulu harus puas atas medali perunggu dengan mengumpulkan total angkatan seberat 303 kg (snatch 137 kg dan clean and jerk 166 kg).
Lifter tuan rumah Yosua Asaribab gugur di babak clean and jerk karena tidak sanggup menaklukan barbel seberat 120 kg dan 130 kg. Yosua hanya menuntaskan angkatan snatch di percobaan kedua 105kg.
Pun dengan lifter Jambi Danial yang tumbang di babak snatch dengan mengumpulkan angkatan 122 kg.
Atlet Jawa Barat Nur Fuad Jamal sempat diperhitungkan sebagai calon kuda hitam di antara Olimpia dengan 283 kg total angkatan (126 kg snatch dan 153 kg clean and jerk). Nur hanya gagal di angkatan 130 snatch sepanjang final.
PON Papua: Eko Yuli masih terkuat saat sumbang emas untuk Jatim
Rabu, 6 Oktober 2021 21:30 WIB