Surabaya (ANTARA) - Seorang mama muda warga Kota Surabaya, Sherly Lembono, mempunyai kebiasaan rajin mendonorkan air susu ibu (ASI)-nya ke Panti Asuhan Pondok Hayat, Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Kalau donor ASI aku sudah mulai tahun lalu. Waktu anak saya lahiran 2019, setahun kemudian, tepatnya Januari 2020, saya mulai donor ASI," kata Sherly kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Mama muda kelahiran 14 oktober 1994 ini melakukan donor ASI setelah anaknya yang berusia 1,5 tahun sudah tidak mengonsumsi ASI. Sehingga, ia membagikan hasil ASI yang sudah dipompa.
Sherly yang hobi memasak kue ini mampu mendonorkan ASI-nya hingga mencapai 400 pics, hingga mencapai bok-bokan. Bahkan, dia juga mengajak perempuan lainnya untuk melakukan hal yang serupa.
Sherly juga memberikan motivasi kepada ibu hamil yang berlebih ASI-nya untuk menyumbangkan ke Panti Asuhan Pondok Hayat Surabaya.
"Saya juga menyarankan kepada mereka untuk open direct message (membuka pesan) di Instagram, donor di mana? Mereka juga bisa tanya langsung melalui instagram saya @sherlylembono," katanya.
Di medsos itu, Sherly juga memberikan tips bagaimana supaya ASI-nya banyak, cara menyimpan dan kelola ASI, serta tanya mitos dan fakta tentang ASI. "Jadi sering berbagi dan kayak banyak orang yang tanya-tanya," ujarnya.
Selain itu, lemari pendingin untuk penyimpanan ASI bisa dikatakan khusus karena jika menggunakan lemari dingin biasa, maka ASI hanya bertahan cuma enam bulan saja. Umum simpannya di lemari pendingin hanya satu tahun dan kalau lemari pendingin yang biasa maksimal bisa menyimpan hingga enam bulan.
"Tapi, hanya sampai satu bulan saja lemari pendinginku sudah penuh dengan ASI. Akhirnya saya inisiatif tanya-tanya dan cari info dan ternyata bisa sumbang ASI ke Panti Asuhan Pondok Hayat Surabaya," katanya.
Sherly juga menyarankan ibu muda lainnya untuk melakukan pumping pada waktu Subuh, karena pada saat Subuh kondisi ASI cukup melimpah. Terlebih lagi, saat pertama-tama seorang ibu menyusui, sehingga para ibu tak akan takut kehabisan stok ASI untuk putra-putrinya.
Sherly melakukan pumping ASI-nya sebanyak 12 kali dalam sehari, sehingga anaknya tak kekurangan stok. Bahkan, produksi ASI-nya cukup melimpah.
Saat terlalu banyaknya produksi ASI dan terlebih lagi anaknya saat usia 6 bulan sudah mengonsumsi makanan, sehingga stoknya berlebihan. Di sanalah ide untuk menyumbangkan ASI-nya muncul.