Madiun (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Madiun, Jawa Timur, menyalurkan bantuan sosial berupa 1,5 ton beras bagi warga di kabupaten setempat yang terdampak pandemi COVID-19.
Kapolres Madiun AKBP Jury Leonard Siahaan di Madiun, Sabtu, mengatakan bantuan beras tersebut untuk mengurangi beban masyarakat atas mewabahnya COVID-19 yang hingga kini masih berlangsung.
"Satu paket bantuan beras berisi 5 kilogram yang nantinya dibagikan petugas Bhabinkamtibmas ke warga yang terdampak COVID-19. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan bisa membawa berkah bagi masyarakat terutama penerimanya," ujar AKBP Jury Leonard di sela pembagian bantuan di wilayah Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Ia menjelaskan bantuan beras yang disalurkan dalam rangka kegiatan Bakti Sosial Polres Madiun kepada Masyarakat Terdampak COVID-19 tersebut, juga sebagai wujud kepedulian jajaran Kepolisian Resor Madiun pada masyarakat di wilayah hukumnya yang saat ini sedang menghadapi situasi sulit di masa PPKM Darurat.
Adapun bantuan 1,5 ton beras tersebut disalurkan kepada 300 kepala keluarga sasaran yang tersebar di wilayah Kabupaten Madiun.
"Bantuan kami salurkan untuk 300 warga Kabupaten Madiun. Kami harapkan bansos ini tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Guna menghindari kerumunan, tim Polres Madiun membagikan beras secara langsung menuju masing-masing rumah warga sasaran yang terdampak pandemi.
Selain membagikan bansos, Kapolres dan jajarannya juga melakukan sosialisasi ke warga akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas guna mencegah penularan COVID-19.
"Kami minta warga terus mematuhi protokol kesehatan 5M, seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan," katanya.
Sebelumnya, Polres Madiun juga membagikan ribuan paket sembako gratis bagi warga Kabupaten Madiun yang terdampak pandemi. Selain dibagikan ke rumah-rumah warga, bantuan paket sembako tersebut juga menyasar para pedagang di pasar tradisional yang ikut terimbas dari penerapan PPKM Darurat dalam menekan kasus COVID-19. (*)
