Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengonfirmasi seorang dokter dan kepala puskesmas meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.
Dengan demikian, total pasien COVID-19 di Pamekasan yang meninggal dunia tercatat 136 orang dari total 1.598 kasus positif sejak awal pandemi.
"Dokter yang meninggal dunia itu bernama dr. Lilik Fauziyah, sedangkan tenaga kesehatan yang meninggal dunia bernama Ali Wafa," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pamekasan Arif Rachmansyah di Pamekasan, Kamis.
Lilik Fauziyah merupakan dokter yang bertugas di Rumah Sakit Waru, sedangkan Ali Wafa merupakan Kepala UPT Puskesmas Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Ia menjelaskan bahwa dr. Lilik Fauziyah merupakan dokter kedua di Pamekasan yang meninggal dunia akibat COVID-19 dalam sejak awal pandemi. Sebelumnya, pada bulan Desember 2020, seorang dokter spesialis radiologi bernama Dr. Sarjono juga meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.
Menurut Arif, Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan telah melakukan pelacakan terhadap warga yang pernah berhubungan dengan dokter itu, termasuk yang pernah berhubungan dengan kepala Puskesmas Bandaran Pamekasan.
"Untuk sementara ini, puskesmas dilakukan sterilisasi dengan cara ditutup untuk sementara waktu," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Pamekasan dr. Syaifuddin.
Selain Puskesmas Bandaran, puskesmas lain yang juga ditutup karena sekitar 60 persen tenaga kesehatan yang bertugas di pusat kesehatan masyarakat itu terkonfirmasi positif COVID-19, yaknj Puskesmas Tlanakan dan Larangan.
Sementara itu, hingga 15 Juli 2021 total warga Pamekasan yang positif COVID-19 sebanyak 1.598 orang dengan perincian sebanyak 1.230 orang telah dinyatakan sembuh, 136 orang meninggal dunia, dan jumlah kasus aktif sebanyak 232 orang.