Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengungkapkan, 13 terduga teroris yang ditangkap di Riau berperan menyembunyikan teroris Jamaah Islamiah (JI) yang menjadi buronan atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Kelompok ini berperan melakukan atau membantu menyembunyikan bila ada DPO kepolisian yang menyangkut Jamaah Islamiyah mengamankan diri ke Riau," kata Rusdi di Gedung Humas Polri, Jakarta, Selasa.
Rusdi menyebutkan, salah satu DPO (daftar pencarian orang/buronan) teroris yang pernah disembunyikan oleh kelompok teroris Riau ini adalah Para Wijayanto alias PW alias Abah alias Aji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arif alias Ahmad Fauzi Utomo yang merupakan pemimpin kelompok JI.
Praktik menyembunyikan DPO teroris ini, kata Rusdi, telah lama dilakukan oleh kelompok JI yang ada di Riau.
"Yang jelas dari beberapa bulan lalu Para Wijayanto sempat lari sembunyi beberapa lama salah satunya di Riau. Bila sembunyi di Riau, pasti diamankan oleh kelompok itu salah satunya, ada DPO-DPO lain yang tentunya melakukan yang sama ketika ngamanin diri ke Riau kelompok ini 'back-up' kegiatan-kegiatan pengamanan," kata Rusdi.
Rusdi mengatakan 13 terduga teroris ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pada Senin (14/6) kemarin di sejumlah wilayah di Provinsi Riau.
Para terduga itu ada yang ditangkap di Pekanbaru, Kampar, Dumai, Siak dan beberapa tempat lainnya.
Ketigabelas terduga ini diketahui anggota jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI) yang memiliki keterkaitan dengan ISIS.
Kemudian, kata Rusdi, kelompok teroris JI Riau ini telah melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan penggunaan senjata tajam maupun senjata api.
Rusdi juga mengatakan kelompok JI di Riau memiliki keterkaitan dengan 22 terduga teroris kelompok JI yang ditangkap di Jawa Timur pada Januari 2021 lalu. (*)
Inilah peran jaringan teroris Riau
Selasa, 15 Juni 2021 16:26 WIB