Jakarta (ANTARA) - Gelandang Denmark Christian Eriksen, yang dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan saat pertandingan pertama timnya pada Euro 2020 melawan Finlandia, Sabtu, sebelumnya ia tidak mempunyai masalah jantung selama bersama klub Liga Premier Inggris Tottenham Hotspur, kata mantan kardiolognya.
Eriksen (29), pingsan pada menit ke-42 pertandingan ketika berlari di dekat garis lapangan sebelah kiri setelah lemparan masuk bagi Denmark dan diberi perawatan pijat jantung untuk menyelamatkan nyawa di lapangan, dengan ofisial belakangan mengatakan bahwa pemain itu stabil dan sadar.
Dr. Sanjay Sharma dari University of London St. George mengatakan Eriksen telah mengembalikan hasil tes normal sejak 2013, namun melihat playmaker Inter Milan itu jatuh ke tanah telah menimbulkan kekhawatiran bahwa dokter telah melewatkan sesuatu.
"Saya berpikir, 'Ya Tuhan? Adakah sesuatu di sana yang tidak kami lihat?' Tetapi saya telah melihat semua hasil tes dan segalanya tampak sempurna," kata Sharma kepada The Mail, Minggu yang dikutip Reuters.
"Sejak hari kami mengontraknya, pekerjaan saya lah untuk menyaringnya dan kami mengetesnya setiap tahun. Jadi tentu saja tesnya hingga 2019 sepenuhnya normal, tanpa kesalahan jantung yang jelas. Saya bisa jamin untuk itu karena saya yang melakukan tes."
Mantan gelandang Bolton Wanderers Fabrice Muamba mengatakan bahwa pingsannya Eriksen mengingatkan kembali kenangan menyakitkan tentang serangan jantung di lapangan dalam pertandingan Piala FA pada 2012. Mantan pemain tengah timnas U-21 Inggris itu harus pensiun tidak lama sesudahnya pada usia 24 tahun.
"Itu membawa kembali hal-hal yang sudah saya simpan dalam diri saya, emosi ini yang ada di dalam sana. Melihatnya dari jarak itu dan tidak tahu apa yang telah terjadi," kata Muamba kepada BBC.
"Itu menakutkan, tapi pujian bagi staf medis. Mereka telah melakukan pekerjaan yang menakjubkan pada Christian. Saya suka bagaimana rekan setimnya berkumpul melindungi dia.
"Saya harap semuanya baik-baik saja untuknya. Saya berharap ia bisa melaluinya."