Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman memastikan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua terus berjalan kendati sempat ada ancaman penolakan dari pemerintah daerah Jayapura dan Mimika.
Seusai rapat koordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa, Marciano mengatakan Kota Jayapura sudah mulai kembali melanjutkan persiapan dan komunikasi dengan Bupati Mimika Eltinus Omaleng pun terus dilakukan.
"Saya sudah datang ke Papua dan menyelesaikan masalah ini. Untuk Kota Jayapura sudah berjalan mengikuti arahan," kata Marciano dalam jumpa pers virtual yang diikuti di Jakarta, Selasa.
"Untuk Mimika, kami sudah berbicara dengan pak bupati. Kami dengarkan keinginan beliau, dan masalah yang muncul saat pertemuan dengan PB PON sudah kami komunikasikan, dan insya allah, semua berjalan kembali," tambahnya.
Marciano menjelaskan akar permasalahan yang menyebabkan munculnya penolakan tuan rumah PON Papua adalah ketidakpastian pencairan anggaran dari PB PON.
Menurut dia, Sub PB PON di empat klaster hingga saat ini belum menerima kejelasan terkait anggaran dari PB PON, sementara pemerintah daerah sudah banyak menggelontorkan dana untuk pembangunan infrastruktur dan venue pertandingan pesta multiajang nasional tersebut.
"Ada perdebatan masalah anggaran yang belum cocok. Anggaran Kabupaten Mimika nanti didukung, tetapi tahapannya menunggu aliran dari APBD dan APBN. Namun kami mendengarkan keluhan itu dan menyampaikannya ke Kemenpora," tutur Marciano.
Lebih lanjut, eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu memastikan masalah terkait anggaran akan segera dituntaskan sehingga persiapan PON Papua tetap optimal.
"Keberhasilan PON Papua bukan hanya harga diri Papua, tapi bangsa Indonesia. Jadi kita berkepentingan menyelesaikan masalah-masalah ini sehingga tidak menyulitkan semuanya," tutup Marciano.
Bupati Mimika Eltinus Omaleng pada Selasa menegaskan pihaknya menghentikan seluruh persiapan menghadapi PON Papua sampai PB PON memberikan kepastian menyangkut anggaran pesta olahraga empat tahunan itu.
Kabupaten Mimika telah mengusulkan anggaran sekitar Rp500 miliar hingga Rp700 miliar, namun hanya terealisasi Rp78 miliar.
"Kami akan bergerak kembali setelah ada informasi berapa hak yang diperoleh atau diberikan kepada Kabupaten Mimika, apakah sesuai dengan kebutuhan Mimika atau tidak. Selama itu belum ada, semua aktivitas akan dihentikan," ucap Eltinus di Timika.