Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Serapan anggaran belanja yang dilakukan jajaran struktural di lingkup Pemkab Tulungagung, Jawa Timur, pada triwulan pertama tahun 2011 mampu melampaui target yang ditetapkan sekitar 20 persen dari total APBD sekitar Rp2,55 triliun.
"Ini bagus. Tapi meski sudah melampaui target, kami akan terus menggenjot serapan anggaran," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Tulungagung, Ahmad Mugiyono di Tulungagung, Senin.
Kendati begitu, evaluasi terus dilakukan. Bagaimanapun sejumlah OPD (organisasi perangkat daerah) masih ada yang serapannya rendah. Dua di antaranya terjadi di OPD dengan volume anggaran belanja besar, yakni Dinas PUPR dan Dinas Pemukiman dan Perumahan Rakyat.
Menurut Mugiyanto, kedua OPD itu belum maksimal serapannya lantaran beberapa proyek fisik masih tahap lelang.
"(Lelang) bulan April sudah mulai masuk, tapi triwulan pertama mulai bulan Januari-Maret," katanya.
Serapan maksimal dipegang oleh OPD penunjang, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan BPBD.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulungagung melalui Sekretarisnya Chitmadyantoro menjelaskan hingga Mei ini serapan pendapatan mencapai 27,59 persen atau Rp698,9 miliar.
Meski demikian, serapan ini seharusnya bisa digenjot lantaran sudah mendekati semester pertama. "Karena situasi pandemi ini mempengaruhi serapan pendapatan yang kita peroleh," katanya.
Untuk menggenjot serapan pendapatan, pihaknya melakukan pemacuan pendapatan asli daerah berupa retribusi daerah dan menghindari sanksi penundaan dana yang berasap dari pusat dan provinsi.
Dari besaran serapan pendapatan anggaran, sebagian besar sudah dibelanjakan sekitar 23,13 persen, atau sebesar Rp613 miliar dari total belanja Rp2,645 triliun.
“Ini sudah agak lumayan, karena serapan anggaran di triwulan pertama masih proses administrasi,” jelasnya.
Meski demikian pihaknya optimis serapan bakal mencapai 100 persen di akhir tahun 2021 ini.