Banyuwangi (ANTARA) - Program-program inovatif layanan administrasi kependudukan Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, mendapat apresiasi khusus dari Pemprov Jawa Timur, sehingga daerah ini dipilih menjadi tuan rumah rapat koordinasi peningkatan kesadaran warga untuk melengkapi administrasi kependudukan.
Rakor bertajuk "Kebijakan Penuntasan Cakupan Perekaman dan Pencetakan KTP Elektronik dan Kartu Identitas Anak (KIA) dan Akta Kelahiran se-Jawa Timur" itu digelar selama sejak 27 hingga 28 Mei 2021 dan rakor tersebut dibuka Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
"Dokumen kependudukan adalah hak dasar setiap warga. Jika mempunyai dokumen kependudukan yang baik, warga bisa mengakses program-program pemerintah, sangat penting untuk sekolah sampai urusan waris. Untuk itu, kami terus berupaya memenuhinya," kata Bupati Ipuk.
Ia memaparkan sejumlah inovasi Pemkab Banyuwangi, salah satunya "Bupati Ngantor di Desa" yang dilaksanakan rutin untuk mengurai berbagai urusan warga.
"Sejak dilantik, sudah ada 11 desa yang kami kunjungi. Kami datang membawa berbagai layanan publik, termasuk kependudukan, perizinan, pendidikan, dan lainnya. Berdasarkan data lintas dinas, jumlah urusan yang mendapat solusi selama berkantor di 11 desa tersebut mencapai hampir 23.000 urusan dari berbagai sektor tersebut, di mana yang cukup banyak adalah soal administrasi kependudukan," kata Ipuk.
Selain itu, lanjut Ipuk, juga ada program Camping Embun, yang merupakan program jemput bola berbagai jenis pelayanan untuk masyarakat di kawasan perkebunan. Tim pemkab melakukan layanan hingga larut bahkan bermalam di lokasi untuk melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan salah satunya.
"Kami hadirkan layanan ini karena akses dari perkebunan ke kantor desa jauh, bisa satu jam. Sedangkan untuk mengakses layanan daring, tidak semua warga punya smartphone. Makanya kami jemput bola, bahkan sampai camping," tuturnya.
Bupati Ipuk menambahkan pihaknya akan terus mengembangkan pola-pola baru agar masyarakat mendapatkan pelayanan administrasi yang baik.
"Kami melengkapi program-program sebelumnya yang telah ada. Seperti sejak 2013, Banyuwangi telah ada program inovasi Lahir Procot Pulang Bawa Akta Kelahiran bagi bayi yang baru lahir. Juga ada Pasar Pelayanan Publik, yang lokasinya di pasar tradisional. Dan berbagai inovasi lainnya," paparnya.
Rapat koordinasi itu diikuti kepala dinas kependudukan dan pejabat eselon III kabupaten/kota se-Jawa Timur yang membidangi urusan kependudukan dan kegiatan tesebut juga digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (*)
Banyuwangi tuan rumah rakor peningkatan kesadaran warga terkait administrasi kependudukan
Sabtu, 29 Mei 2021 19:26 WIB