Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Madiun mencatat pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah setempat sebanyak 175 orang atau 6,81 persen dari total 2.571 kasus.
"Per hari ini ada tambahan dua kasus kematian akibat COVID-19. Total sudah ada 175 kasus kematian COVID-19 di Kota Madiun," ujar Kepala Seksi Pengelolaan Pelayanan Penyakit Menular dan tidak Menular pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun Tri Wahyuning Novitasari di Madiun, Selasa.
Menurut dia, kasus kematian pasien COVID-19 di Kota Madiun masih saja terus bertambah. Salah satu penyebabnya kebanyakan karena pasien memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Bahkan, pernah dalam satu hari ada tiga kematian. COVID-19 ini berbahaya, apalagi kalau sudah memiliki komorbid," katanya.
Kematian, lanjutnya, tentu saja harus segera ditangani. Pemakaman pasien meninggal karena COVID-19 memiliki aturan khusus, petugasnya juga khusus.
Pada penanganan khusus itu, katanya, ada tim pemulasaran jenazah gabungan dari berbagai instansi hingga relawan, namun, jumlahnya terbatas. Pihaknya juga termasuk di dalamnya, meski tidak selalu turun ke lokasi, karena hanya bertindak sebagai koordinator tim.
"Dari rumah sakit biasanya menghubungi setiap kali ada kematian. Setelahnya saya koordinasikan dengan tim, termasuk di kelurahan setempat untuk pemakamannya," katanya.
Pihaknya meminta warga Kota Madiun untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19. Meski program vaksinasi telah bergulir, protokol kesehatan jangan sampai kendor.
Dengan demikian, menurut dia, kasus penyebaran COVID-19 di Kota Madiun yang masih terjadi, dapat dicegah dan jumlahnya dapat ditekan.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Selasa (25/5) telah menjangkiti 2.571 orang. Dari jumlah itu, 2.283 orang di antaranya telah sembuh, 38 orang dalam perawatan, 75 orang melakukan isolasi mandiri, dan 175 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Selasa (25/5), konfirmasi baru sebanyak 10 orang, sembuh tujuh orang dan meninggal dunia dua orang.