Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa segera bertindak membantu menghentikan kekerasan di Palestina mengingat banyak korban jiwa dan luka-luka adalah warga sipil.
Menurut Bambang Soesatyo (Bamsoet), PBB harus dapat melakukan tindakan yang konkret agar konflik bersenjata di Palestina tidak berkembang menjadi perang terbuka.
"PBB harus segera bertindak agar tindakan kekerasan Israel terhadap warga sipil Palestina tidak berlanjut. Israel juga harus menghentikan pembangunan pemukiman baru Yahudi di Yerusalem Timur, yang memang ilegal menurut hukum internasional," kata Bamsoet dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menegaskan bahwa militer Israel dan pasukan bersenjata dari Hamas harus menahan diri dan menghentikan seluruh serangan udara agar korban jiwa tidak terus bertambah.
Dalam kesempatan itu, Bamsoet juga mengutuk keras kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina.
"Dunia harus mengutuk kekerasan aparat keamanan Israel terhadap penduduk sipil Palestina," kata Bamsoet menegaskan.
Militer Israel telah meluncurkan serangan ke beberapa wilayah Palestina, terutama Jalur Gaza, sejak 10 Mei 2021. Setidaknya catatan beberapa media internasional per pekan menunjukkan lebih dari 170 warga Palestina, termasuk di antaranya 41 anak-anak, tewas akibat serangan militer Israel.
Tidak hanya itu, lebih dari 1.000 orang juga luka-luka.
Sementara itu, setidaknya 13 warga Palestina di Tepi Barat juga tewas terbunuh oleh militer Israel.
Terlepas dari banyaknya korban jiwa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada minggu ini mengumumkan pihaknya akan terus menyerang Jalur Gaza selama itu masih dibutuhkan.
Dewan Keamanan PBB berencana akan bertemu, Minggu, untuk membahas krisis di Palestina. Pertemuan itu sempat tertunda beberapa hari akibat dihalang-halangi oleh Amerika Serikat sebagai anggota tetap DK PBB.
Sejauh ini, DK PBB belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Terkait dengan itu, Bamsoet mengingatkan PBB tidak boleh memberi kesan lembaganya itu membiarkan kekerasan terus terjadi di Palestina.
"PBB harus membuktikan diri sebagai penjaga perdamaian dunia dengan segera menghentikan ketegangan tersebut sekaligus memberi sanksi kepada Israel," ujar Bamsoet menambahkan. (*)