Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sukses mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian murni atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dari Badan Pemeriksa Keuangan selama sembilan tahun beruntun.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa, menyatakan bersyukur Pemkab Banyuwangi berhasil mempertahankan kualitas tata kelola keuangan daerah.
"Alhamdulillah, kami semua berhasil mempertahankan prestasi pengelolaan keuangan. Ini membuktikan bahwa akuntabilitas keuangan daerah tetap terjaga, meskipun tahun lalu pemkab melakukan refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19 serta memperkuat pemulihan ekonomi. Kami jaga terus," kata Ipuk.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh perangkat daerah yang telah berupaya keras mempertahankan status opini WTP murni dan harapannya ke depan tetap dijaga penghargaan opini WTP murni dari BPK itu.
Bupati Ipuk menambahkan opini WTP dari BPK tersebut memotivasi Pemkab Banyuwangi untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola keuangan daerah.
"Ini bukan sekadar soal administrasi, tapi tata kelola keuangan yang baik juga akan memberikan manfaat positif bagi masyarakat dengan output-outcome program pembangunan yang jelas," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono mengemukakan bahwa penilaian WTP murni yang diraih Banyuwangi, salah satunya karena dinilai menerapkan pengendalian internal yang bagus.
"Dari tahun ke tahun, tingkat penyimpangan atau kesalahan penyimpangan material semakin berkurang. Ini menandakan adanya pengawasan yang intensif dari Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP/Inspektorat). Dan ujungnya, menghasilkan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien," tuturnya.
Mujiono pun berharap pencapaian ini bisa dipertahankan oleh seluruh OPD di Banyuwangi, meski di tengah situasi beban ekonomi yang berat saat ini.
"Kuncinya adalah saling koordinasi dan mengkomunikasikan antar-OPD. Semua alur APBD mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pengawasan dilakukan dengan baik dan terintegrasi dalam sebuah sistem," papar Mujiono. (*)