Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Puluhan pasien dan keluarga pasien yang duduk mengantre di ruang tunggu Poli Jantung RSUD dr. Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu, mengikuti acara nonton bareng atau nobar sebuah video pendek tentang alur pemeriksaan jantung di era pandemi COVID-19.
“Kegiatan nonton bareng video ini bukan promosi, namun edukasi agar tidak ada lagi stigma mengenai rumah sakit ‘mengcovidkan’ pasien,” kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Andriawan, Sp. JP menjelaskan alasan pemutaran video pendek tersebut.
Kepada pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang tunggu poli rawat jalan itu, dr. Andriawan beserta tim PKRS menjelaskan latar belakang kegiatan edukasi tersebut. Terutama adanya masukan dari masyarakat yang takut dengan COVID-19, sehingga mereka khawatir berobat ke rumah sakit.
Menurut dr. Andriawan, setiap pasien yang masuk RSUD dr. Iskak, seperti pemeriksaan jantung, maka akan menjalani "screening" kesehatan terlebih dahulu.
”Kami memiliki Poli COVID-19, pasien yang hendak menjalani pemeriksaan jantung atau penyakit lainnya, maka akan dites usap PCR (polymerase chain reaction) terlebih dahulu,” paparnya.
Apabila hasil uji usap adalah positif dengan gejala, maka pasien akan menjalani perawatan di ruang isolasi intensif. Sedangkan pasien dengan terkonfirmasi positif tanpa gejala, pasien tersebut diminta melakukan isolasi mandiri di rumah.
Selanjutnya, dokter Andriawan menjelaskan prosedur pemeriksaan jantung. Pasien yang datang biasanya memiliki keluhan seperti dada sebelah kiri sakit saat beraktivitas.
”Keluhan dada yang sesak ini penyebabnya beraneka ragam, misalnya pasien dengan obesitas, pasien adalah perokok berat, atau pasien dengan penyakit darah tinggi,” terangnya.
Dokter akan memeriksa pasien yang mengeluhkan dada sesak tadi, jika ditemukan sumbatan di pembuluh darah, maka tindakan yang dilakukan adalah kateterisasi jantung.
”Kateterisasi ini bukan operasi besar, namun menyuntik sebuah alat atau selang kecil di pembuluh darah yang ada di lengan kanan atau kiri,” kata dia.
Alat kecil tersebut hanya masuk di saluran pembuluh darah ke jantung. Kemudian, dokter bisa memasukkan wire atau seutas kawat, yang bertujuan membawa dan menaruh balloon atau stent (ring jantung) di pembuluh darah jantung.
”Dokter memasang baloon atau stent agar pembuluh darahnya melebar dan tidak tersumbat kembali,” terangnya.
Proses pemeriksaan jantung telah selesai, pasien bisa kembali ke ruang rawat inap. Jika kondisinya sudah sehat kembali, maka diperbolehkan untuk pulang.
”Prosedur mulai screening kesehatan hingga kateterisasi bisa membutuhkan waktu dua hingga tiga hari,” kata dia.
Sementara itu, Mochamad Rifai, S Kep, Ners. MH. Kes, Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr. Iskak Tulungagung menambahkan, setiap ruang di rumah sakit telah menjalani sterilisasi secara rutin.
”Kami menjaga setiap ruangan agar tetap higienis, supaya nakes (tenaga kesehatan) bisa aman bekerja, dan pasien tidak tertular oleh virus,” terangnya.
Setelah penjelasan dari dokter spesialis jantung dan PKRS, sejumlah pasien dan keluarga pasien bertanya seputar jantung. Di akhir acara, setiap yang bertanya memperoleh bingkisan dari manajemen RSUD dr. Iskak. (*)
Pasien RSUD Tulungagung diajak "nobar" video pemeriksaan jantung era pandemi
Rabu, 5 Mei 2021 21:32 WIB