Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis andalan Jepang Kento Momota mengaku tekanan untuk merebut medali emas Olimpiade 2020 Tokyo sangat besar, terlebih setelah dia mengalami kecelakaan mobil pada Januari 2020 yang memaksanya harus menepi satu tahun lebih dari berbagai kompetisi.
Tekanan itu semakin besar ketika tunggal putra nomor satu dunia itu juga harus berjuang mengatasi kondisi mentalnya selama melakukan terapi pascakecelakaan.
Momota semakin dibuat frustasi setelah dinyatakan positif COVID-19 pada Januari lalu, yang menyebabkannya harus mundur dari tiga turnamen beruntun Asia di Thailand.
Kondisi tersebut membuat dia tak bisa berlatih secara maksimal, sementara pada saat yang sama, semua orang juga sangat mengharapkan dia meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo yang akan dimulai 23 Juli mendatang.
“Semua orang membicarakan Olimpiade dan medali emas ketika Olimpiade kian dekat. Jujur saja, tekanan (meraih emas Olimpiade) sangat besar,” kata Momota dalam wawancara bersama Olympics.
“Orang-orang tidak akan melontarkan komentar seperti itu jika mereka tidak mengharapkan saya menang. Jadi saya akan menjadikan itu (tekanan) menjadi hal yang positif,” sambung dia.
Reigning badminton world champion @momota_kento's Olympic debut hasn't been easy. From a car accident to Covid-19, his resolve has been tested every step of the way.
— Olympics (@Olympics) April 30, 2021
But through it all he remains confident in his goal of a @Tokyo2020 gold medal!@bwfmedia @LaureusSport
Setelah absen karena cedera mata yang dideritanya, Kento Momota baru melakukan comeback-nya pada turnamen All England 2021, Maret lalu. Namun ia gagal meraih gelar juara keduanya setelah dihentikan oleh tunggal putra Malaysia Lee Zii Jia pada babak perempat final.
Meski kalah, pebulu tangkis 26 tahun itu tetap optimistis 100 persen bisa mewujudkan harapan publik yang juga merupakan ambisinya untuk merebut medali emas di Olimpiade 2020 Tokyo.
“Saya tentu ingin menang setiap kali saya bertanding karena jika ragu-ragu saya tak mungkin menang,” ucapnya.
“Jadi izinkan saya mengatakan bahwa saya 100 persen yakin bisa meraih emas (Olimpiade Tokyo),” pungkas dia. (*)