Surabaya (ANTARA) - Sejumlah nama masuk bursa calon Presidium Majelis Wilayah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Timur dalam Musyawarah Wilayah ke-V KAHMI Jatim yang digelar di Magetan, pada 28-30 Mei 2021.
Ketua Komite Pengarah Muswil ke-V KAHMI Jatim Sugiharto di Surabaya, Sabtu, mengatakan sampai saat ini calon presidium yang sudah mendapatkan rekomendasi resmi baru Edi Ortega Purwanto dan Bawon Adi Yitoni.
"Para bakal calon sesuai dengan persyaratan harus berdomisili di Surabaya dan sekitarnya, dengan menunjukkan KTP atau surat keterangan domisili dimana tempat tinggal bakal calon. Sesuai persyaratan yang sudah disepakati oleh para SC," ujar Totok panggilan akrab Sugiharto.
Adapun nama-nama calon Presidium MW KAHMI Jawa Timur yang beredar di kalangan Majelis Daerah KAHMI se-Jawa Timur, di antaranya Haruna Soemitro, Koko Srimulyo, Edi Ortega Purwanto, M. Nabiel, Lutfil Hakim, Yunianto Wahyudi, Agus Mahfud, Imadoedin, Prof Soetojo, Akmal Boedianto, dan Bawon Adi Yitoni.
Totok menjelaskan semangat SC yang tertuang dalam pakta integritas adalah siapa yang siap menjadi Presidium MW KAHMI Jawa Timur harus siap pula meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan materinya.
"MW KAHMI Jatim ke depan harus lebih baik dari sebelumnya yang sudah meninggalkan banyak legacy," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, SC saat ini sudah membahas draf program kerja yang akan ditawarkan kepada peserta Muswil nantinya.
Mengenai calon presidium yang dinilai siap dan pantas dipilih dalam Muswil, Totok yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur ini mengatakan alumni di masing-masing Majelis Daerah KAHMI memiliki banyak kader yang mumpuni dan memenuhi kualifikasi yang sudah dipersyaratkan dalam Muswil kali ini.
"Menjadi Presidium KAHMI Jawa Timur itu tidak cukup dengan kemauan dan semangat saja apalagi ambisi pribadi, melainkan harus banyak dikenal oleh majelis daerah. Banyak kober atau meluangkan waktu," katanya.
Menurut pria asal Sumenep ini, bakal calon nantinya harus guyub, dan lebih banyak bersilaturahmi. "Poinnya adalah memiliki kepedulian, bukan hanya numpang nama saja," ujarnya.
Walaupun demikian, kata dia, siapapun yang terpilih nanti tentunya yang telah mendapatkan suara dari majelis daerah," katanya.