Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyesalkan perilaku sejumlah suporter yang dinilainya bertindak berlebihan usai final Piala Menpora 2021.
"Kami sayangkan ulah para suporter tersebut. Tindakan mereka akan menjadi catatan buruk bagi Kemenpora, PSSI dan penyelenggara yang bisa saja berimbas pada pelaksanaan Liga 1 nanti,” kata dia di Surabaya, Selasa.
Final Piala Menpora 2021 mempertemukan Persib Bandung dan Persija Jakarta yang akhirnya menjadi juara.
Usai final, sejumlah pendukung Persija berkonvoi kemenangan di Bundaran HI, Jakarta. Sedangkan di Bandung, pendukung Persib menggeruduk Graha Persib dan melakukan sweeping kendaraan berpelat Jakarta.
Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai aksi suporter itu bisa membuat polisi tidak mengeluarkan izin menggelar Liga 1 2021/2022.
DPD asal Jawa Timur itu meminta suporter lebih dewasa menyikapi hasil pertandingan dan mematuhi regulasi. Dia berharap kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan tidak terulang kembali.
"Tak perlu berlebihan menyikapi hasil pertandingan, apalagi tanpa menerapkan protokol kesehatan. Kerugian yang ditimbulkan tidak sepadan dengan keselamatan diri dan orang lain," kata La Nyalla.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timut itu mengatakan keberhasilan Piala Menpora 2021 menjadi pembuka pintu untuk bergulirnya lagi Liga 1 dan Liga 2.
"Pelaksanaan Piala Menpora 2021 menurut saya sudah bagus dari sisi pertandingan dan penerapan protokol kesehatan. Ada beberapa kontroversi, namun masih wajar dan dapat ditoleransi. Yang jadi catatan soal aksi para suporter. Semoga aparat keamanan tak terpengaruh dan tetap memberikan izin," kata dia.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu juga memohon suporter belajar dari peristiwa itu. "Jangan sampai karena ulah segelintir orang, kemudian dunia sepak bola Tanah Air kena getah," kata La Nyalla seraya meminta suporter agar instrospeksi.
"Jadilah suporter yang bijak dan taat aturan. Kita semua sudah rindu ingin menikmati pertandingan di stadion dan ingin atmosfer sepak bola di Indonesia semakin sehat," pungkas La Nyalla. (*)