Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya menyoroti tindakan petugas Perlindungan Masyarakat atau Linmas saat menangani tawuran remaja di kawasan Dupak Grosir, Bubutan, Kota Surabaya, Rabu (14/4) dini hari, yang diduga salah sasaran.
"Kami menyarankan Pak Irvan (Kepala Badan Penanggulangan Bencana Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Irvan Widyanto) sowan dan minta maaf," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Sabtu.
Petugas Linmas diduga telah melakukan tindakan kekerasan berupa pengeroyokan dan penganiayaan terhadap siswa SMP di Surabaya.
Remaja berinisial FA (15) yang menjadi korban salah sasaran dalam penertiban tawuran tersebut merupakan anak dari Bendahara Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur K.H. Rasyidi.
Menurut Reni, kehadiran kepala BPB Linmas ke kantor PWNU Jatim adalah hal yang baik, selain juga menambah silaturahmi di bulan Ramadan ini.
"Jika staf-staf Linmas sudah datang (PWNU Jatim) itu baik dan akan lebih baik jika kepalanya juga hadir langsung," ujarnya.
Reni mengaku kenal cukup baik dengan kepala BPB Linmas Surabaya. Bahkan, selama ini Irvan juga berkinerja cepat dan tanggap dalam mengatasi persoalan keamanan dan kenyamanan kota, apalagi di masa pandemi ini.
"Bahwa pasukan Linmas segera bertindak atasi kejadian tawuran menunjukkan Linmas siaga bergerak. Namun, adanya salah sasaran apalagi hingga tindakan kekerasan tetap tidak dibenarkan," ujarnya.
Ia berharap semoga persoalan tersebut segera tuntas dan berujung baik dengan tetap dilakukan evaluasi untuk perbaikan ke depannya, utamanya kepada oknum Linmas terkait.
Pengurus PWNU Jatim K.H. Rasyidi sebelumnya menceritakan pada Rabu (14/4) dini hari sekitar pukul 01.32 WIB, putranya FA pamitan berkumpul dengan teman sebayanya di kawasan Jalan Gundih IV. Mereka kemudian memutuskan untuk bermain bola di kawasan Dupak Grosir.
Tanpa diketahui FA dan teman-temannya, di Jalan Raya Dupak Grosir terjadi tawuran. FA dan temannya pun menghindar dan ternyata tidak lama, ada pasukan Linmas yang melakukan penertiban sekaligus pengejaran kepada anak-anak muda yang sedang tawuran tersebut.
Situasi menjadi tegang, sejumlah orang dan remaja yang tidak terlibat tawuran pun ikut panik, termasuk FA dan teman-temannya. Mereka kemudian ikut lari.
Saat akan lari, FA mendapati pengendara sepeda motor yang tengah melintas. Ia bersama dua temannya langsung menumpang kepada pengendara motor tidak dikenal itu.
FA terjatuh ketika motor yang ditumpanginya melintasi gundukan polisi tidur. Ia terseret motor hingga terluka di bagian lutut. Melihat itu, petugas Linmas yang mengejar dan berhasil meringkus FA.
Namun, Rasyidi menyayangkan petugas Linmas saat meringkus FA dengan kasar. Bahkan, petugas membenturkan kepala FA ke bagian belakang motor trail yang terbuat dari besi.
"Akibatnya, wajah anak saya lebam dan terluka cukup serius," kata Rasyidi.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Irvan Widyanto belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui ponselnya terdengar nada dering, namun tidak diangkat.
Pimpinan DPRD Surabaya soroti tindakan kasar petugas Linmas tangani tawuran remaja
Sabtu, 24 April 2021 14:34 WIB