Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengingatkan seluruh kepala desa untuk membuat program prioritas dalam menggerakkan ekonomi warga di tengah pandemi COVID-19 dan segera melakukan percepatan pembangunan desa dengan memanfaatkan dana desa maupun alokasi dana desa (ADD).
"Dampak sosial ekonomi akibat pandemi memaksa semua pihak membuat skala prioritas penanganan. Tidak hanya pemkab yang sudah melakukan refocusing APBD, pemerintahan desa juga perlu melakukan hal yang sama," ujar Bupati Ipuk dalam acara Pelatihan Pengelolaan Keuangan Desa bagi Kepala Desa Tahun 2021 di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
Ia meminta kepala desa mengecek dan mencermati program-programnya, seperti kegiatan yang sifatnya padat karya,l dan pemberian bantuan bisa segera diaktivasi agar ekonomi di desa bergerak.
Ipuk menambahkan pemerintah daerah telah melakukan banyak intervensi, mulai bantuan peralatan kepada pelaku usaha mikro hingga meningkatkan kapasitas UMKM agar bisa segera bangkit. "Dan ini perlu dukungan dari desa," tambah Ipuk.
Bupati Ipuk juga berharap agar kepala desa terus meningkatkan kapasitasnya, termasuk salah satunya masalah pengelolaan keuangan desa. Mulai dari masalah administrasi hingga pemilihan program yang tepat untuk wilayahnya.
"ini adalah masalah penting. Staf-staf desa yang menangani masalah ini harus terus di upgrade. Silakan bertanya kepada Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa bila kurang jelas atau menemui kesulitan. Dinas terkait juga saya minta aktif untuk memberikan pendampingan," tuturnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kabupaten Banyuwangi Kusiyadi menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini diikuti seluruh kepala desa yang berjumlah 189 kades dsn dibagi dalam dua gelombang.
"Hari Senin ini diikuti oleh kepala desa sebanyak 96 kades dan hari kedua diikuti oleh 93 kades. Narasumber yang memberikan materi pada acara pelatihan pengelolaan keuangan desa berasal dari Kejaksaan Negeri Banyuwangi, kemudian dari Polres Banyuwangi, dan pejabat struktural DPMD," ujarnya.
Kusiyadi menyebutkan anggaran program Alokasi Dana Desa 2021 yang telah dibagikan ke 189 desa mencapai Rp172 miliar lebih, meningkat sekitar Rp15 miliar dibandingkan tahun 2020. (*)