Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim membidik sejumlah komoditas Nusa Tenggara Timur untuk ekspor, sebab organisasi pengusaha itu memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan program Export Center Surabaya yang ditarget mampu membukukan ekspor sebesar 64 juta dolar AS.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Minggu, mengatakan pilot project Export Center Surabaya merupakan program pemerintah pusat yang bertugas mendorong peningkatan ekspor dari Jatim hingga NTT.
Ia menjelaskan, sejumlah komoditas ekspor NTT yang memiliki potensi adalah coklat, kopi, kelor dan rumput laut.
Komoditas coklat, misalnya, produksinya di NTT mencapai 18 hingga 20 ton per tahun. Sementara produksi kopi di provinsi itu mencapai sekitar 22 hingga 25 ton per tahun, kebanyakan jenis arabika.
Untuk potensi rumputnya, tercatat mencapai sekitar 2,4 juta ton per tahun. Biasanya digunakan untuk suplai dalam negeri dan luar negeri.
"Selain itu juga ada garam dengan kualitas industri. Selama ini kan industri kita masih saja mengimpor garam dengan Lawan kualitas garam di dalam negeri jelek. Nah, garam di NTT ini kualitasnya sesuai dengan yang dibutuhkan industri itu karena memiliki kadar natrium klorida (NaCl) di atas 97 persen. Ini bisa jadi subsitusi bahan baku impor," katanya.
Untuk itu, Adik mengaku, telah melakukan sinergi dengan Kadin NTT untuk meningkatkan kinerja perdagangan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Penandatanganan kerja sama telah kami lakukan, dengan Ketua Umum Kadin NTT Abraham Paul Liyanto yang disaksikan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi beberapa waktu yang lalu," kata Adik.
Adik mengatakan sinergi tersebut sangat penting dan berharap Kadin NTT bisa melakukan percepatan peningkatan kinerja, dan mendorong ekspor dalam negeri agar tidak terlalu tergantung dengan impor.
Kadin Jatim bidik potensi komoditas NTT untuk ekspor
Minggu, 4 April 2021 15:41 WIB