Denpasar (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berupaya meningkatkan pemanfaatan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring.
"Untuk meningkatkan secara riil, perlu pembiayaan yang besar dan perlu kerja sama yang luas," kata Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, saat ditemui di Denpasar, Bali, Jumat (26/3/2021).
Pemerintah melalui Kominfo dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menyelesaikan pembagunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring paket Barat, Tengah dan Timur sejak 2019 lalu.
Sejak selesai dibangun dan bisa digunakan secara komersial, utilisasi Palapa Ring Barat sekarang ini mencapai sekitar 50 persen, sementara wilayah Tengah dan Timur masing-masing mencapai 20 persen, ditinjau dari kapasitas terpasang.
"Untuk meningkatkan utilisasi itu, dibutuhkan juga pemanfaatan terhadap kapasitas terpasang," kata Johnny.
Pemanfaatan kapasitas terpasang dipengaruhi dua hal, yaitu jaringan yang terhubung dengan baik dan penggunaan oleh konsumen, baik masyarakat maupun industri.
Salah satu cara untuk meningkatkan pemanfaatan infrastruktur adalah dengan mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk masuk ke pasar daring, dari yang selama ini berjualan secara langsung di toko.
Migrasi ke plaftorm perniagaan daring juga dipicu pandemi COVID-19, yang menyebabkan aktivitas di luar rumah harus dibatasi untuk menekan penyebaran virus corona.
Sementara itu, untuk konektivitas jaringan, salah satunya melalui pembangunan menara base transceiver station (BTS) agar jaringan bisa saling terhubung dengan baik.
Jangka menengah, peningkatan utilisasi Palapa Ring adalah dengan menghubungkannya ke jaringan regional maupun internasional, yang menurut Johnny tidak bisa dilakukan secara cepat.
Direktur Utama BAKTI Anang Latif menyatakan utilisasi Palapa Ring terus berjalan dan tumbuh seiring dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di 12.548 titik oleh BAKTI maupun operator seluler.
Indonesia memiliki jaringan tulang punggung serat optik sepanjang 342.239 kilometer, 12.229 diantaranya merupakan infrastruktur Palapa Ring. (*)