Surabaya (ANTARA) - Akun penipu mencatut nama dan foto Eri Cahyadi beredar di media sosial Facebook menjelang pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang diperkirakan digelar pada akhir Februari 2020 ini.
Juru Bicara Tim Pemenangan Eri-Armudji Aprizaldi di Surabaya, Minggu, mengatakan, akun tersebut menyebarkan pesan pribadi di Facebook, dengan menawarkan pinjaman wirausaha dari koperasi yang sangat menggiurkan.
"Kami memastikan jika akun Facebook bernama Eri Cahyadi tersebut adalah akun palsu. Selama ini Eri tidak pernah memiliki akun personal di Facebook. Eri hanya memiliki akun Facebook Page," katanya.
Menurut dia, dalam akun di Facebook tersebut, terpajang foto Eri Cahyadi mengenakan baju warna merah dan songkok hitam sebagai foto profil. Foto itu adalah foto ketika Eri Cahyadi diumumkan sebagai calon wali kota oleh PDI Perjuangan pada September 2020 lalu.
Sementara latar belakang foto profil adalah foto saat Eri Cahyadi melakukan sungkem kepada ibunya, sesaat sebelum akan melakukan pendaftaran ke KPU Surabaya.
"Akun Facebook Page mas Eri Cahyadi yang asli dengan alamat https://www.facebook.com/ericahyadiec. Sedangkan akun Instagramnya ada @ericahyadi_. Selain dua akun tersebut, dipastikan akun tersebut palsu," kata Aprizaldi.
Akun palsu Facebook yang dibuat penipuan tersebut pertama kali memposting pada 23 Januari 2021 pada pukul 23.29 WIB. Gambar pertama adalah foto Eri Cahyadi mengacungkan jari telunjuk saat debat publik di Hotel JW Marriot, Surabaya.
Postingan selanjutnya adalah foto-foto Eri saat kampanye maupun saat masih aktif menjadi aparatur sipil negara (ASN) Pemkto Surabaya. Postingan tersebut diposting tidak lama setelah postingan foto pertama. Hanya beda menit, yakni pada pukul 23.32 WIB.
"Kami telah mendapat informasi bahwa ada pesan di Facebook yang mengatasnamakan Mas Eri Cahyadi. Pesan tersebut menawarkan program pinjaman modal wirausaha bunga 0 persen, kerja sama antara pemerintah dengan Koperasi Sinarmas. Biaya angsuran 50 persen per bulan dibantu pemerintah. Jelas pesan ini adalah pesan penipuan. Mas Eri tidak pernah membuat pesan tersebut," ujarnya.
Aldi, sapaan akrab Aprizaldi, mengatakan, beruntung modus penipuan di Facebook itu diketahui lebih awal oleh tim. "Ada beberapa warga yang tanya langsung ke tim kami, sehingga kami bisa merespons lebih cepat agar tak ada penipuan," ujarnya.
Dengan munculnya akun palsu ini, lanjut Aprizaldi, Tim Pemenangan Eri-Armudji akan melapor ke Cyber Crime Polri sebab dikhawatirkan ada yang menjadi korban penipuan tersebut. Bisa saja, kata dia, dengan iming-iming akan dibantu, korban dimintai sejumlah uang atau bisa juga fotokopi KTP dan KK yang dikirimkan disalahgunakan.
"Orang yang ingin mendapat pinjaman lewat koperasi tersebut diharuskan mengirim fotokopi KTP dan KK. Karena KTP dan KK itu termasuk data administratif kependudukan yang sifatnya sangat personal, bisa saja disalahgunakan. Seperti digunakan untuk meminjam pinjaman daring yang hanya butuh fotokopi KTP dan KK. Ini kan sangat bahaya," katanya.
Aldi bersyukur, sejumlah warga yang melapor ke tim Eri-Armuji tidak ada yang tertipu dengan modus tersebut.
"Itu karena memang Mas Eri selama ini sangat terbuka dan dekat dengan warga. Jadi begitu ada apa-apa, banyak warga langsung WhatsApp ke Mas Eri dan tim, jadi tidak ada yang tertipu," ujarnya. (*)