Nganjuk (ANTARA) - Dua orang korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, hingga kini masih dirawat di Puskesmas Ngetos, karena luka setelah tertimpa material longsor, Minggu (14/2) malam.
"Kemarin ada 21 orang (dirawat di Puskesmas Ngetos). Yang dua masih diobservasi," kata Kepala Puskesmas Ngetos dr Budi Santoso di Nganjuk, Senin.
Ia mengatakan selain yang masih dirawat di puskesmas, ada tiga orang meninggal dunia. Dua korban yang meninggal sudah dirawat petugas medis dan dimakamkan, sedangkan satu korban meninggal masih dirawat petugas medis di lokasi kejadian. Tubuhnya dibersihkan dari sisa material lumpur.
Petugas medis berupaya keras memberikan pertolongan pada korban tanah longsor tersebut. Untuk yang luka, selain dua yang masih diobservasi, lainnya hanya mengalami luka ringan.
"Saat ini yang luka ringan sudah dibolehkan pulang, tinggal di rumah Pak Lurah. Yang dua masih diobservasi," kata dia.
Pihaknya juga menempatkan personel tenaga medis di lokasi tanah longsor sehingga petugas bisa langsung bertindak jika terjadi temuan. Selanjutnya, korban akan dibawa ke puskesmas untuk perawatan lebih lanjut.
Sebelumnya, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan korban tanah longsor di Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, kurang lebih 21 orang yang awalnya terdata hilang, namun lima orang sudah ditemukan, tiga orang di antaranya meninggal dunia.
Hingga kini gabungan personel dari BPBD Kabupaten Nganjuk, TNI/Polri serta relawan masih mencari 16 orang yang hingga kini belum ditemukan itu. Pencarian fokus dilakukan di titik yang diprediksi lokasi rumah mereka.
Dalam pencarian korban, kata dia, petugas juga menurunkan alat berat. Ada tiga alat berat yang diturunkan, satu di antaranya ukuran kecil. Untuk alat berat yang ukuran kecil itu digunakan untuk membuka akses jalan yang tertutup material tanah longsor dan jika sudah terbuka baru alat yang lebih besar masuk.
Dua orang korban tanah longsor di Nganjuk masih dirawat
Senin, 15 Februari 2021 13:32 WIB