Surabaya (ANTARA) - Ribuan personel Satgas COVID-19 tingkat kelurahan di Kota Surabaya, Jawa Timur, dilatih kemampuannya dalam pelacakan kontak erat warga yang terpapar virus corona.
Pelaksana Tugas Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana di Surabaya, Minggu, mengatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya akan memberikan pelatihan kepada Satgas COVID-19 di 154 kelurahan se-Surabaya serta jajaran tiga pilar mulai Senin (8/2).
"Kita harapkan dengan ini akan semakin menurunkan angka penyebaran kasus COVID-19," katanya.
Dia menjelaskan pelatihan pelacakan sebetulnya sudah dilakukan sejak awal pandemi, namun akan terus diperdalam dan ditingkatkan dengan tujuan menekan laju penyebaran dan memutus rantai penularan COVID-19.
Terkait dengan mekanisme pelatihan, kata dia, akan digelar di masing-masing kecamatan atau kelurahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dalam setiap pertemuan mengundang personel satgas berjumlah 23 orang.
Hal itu, lanjut dia, menjadi penting dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) yang mana wajib menjaga jarak dan membatasi peserta. Dalam kegiatan itu, peserta akan mendapat pelatihan dengan metode diskusi kelompok terpumpun oleh Dinkes.
Setelah peserta mengikuti pelatihan, akan menerima sertifikat dan dinyatakan telah mengikuti pelatihan.
"Sertifikatnya dari Dinkes. Tentunya setelah mereka mengikuti pelatihan di FGD (Focus Discussion Group) itu mereka dapat melakukan 'tracing' (pelacakan) dengan kualitas yang baik," kata Whisnu.
Setelah peserta atau para personel satgas ini mengikuti pelatihan, kata dia, diharapkan mereka dapat melacak kontak erat dengan perbandingan satu pasien positif 20–30 kontak erat.
"Terakhir peserta dapat membuat klaster penularan dan bisa melakukan pemetaan pasien-pasien yang terkonfirmasi di wilayahnya," katanya. (*)
Personel Satgas COVID-19 Surabaya dilatih pelacakan kontak erat
Minggu, 7 Februari 2021 19:56 WIB