Kediri (ANTARA) - Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf M Dariyanto memantau penerapan disiplin protokol kesehatan di sejumlah fasilitas publik di Kota Kediri, Jawa Timur, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kalau dari TNI, tetap melaksanakan kegiatan mematuhi protokol kesehatan. Kami edukasi ke masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf M Dariyanto saat berada di Pasar Bandar, Kota Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, disiplin menjalankan protokol kesehatan itu sangat penting dan diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
TNI, kata dia, selalu bersinergi dengan instansi lainnya baik dari pemerintah daerah, kepolisian dan elemen masyarakat lainnya.
"Kami tidak henti-hentinya dan tidak ada bosan-bosannya mengingatkan kepada masyarakat agar sadar menjalankan protokol kesehatan," ujar dia.
Pihaknya dengan seluruh instansi lainnya juga akan berharap angka yang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa turun, terlebih bisa nol, sehingga penyebaran virus ini bisa terputus.
Terkait dengan PPKM, ia mengatakan adalah keputusan pemerintah. TNI juga mengikuti kebijakan tersebut.
"Yang jelas TNI mendukung kebijakan pemerintah, dalam hal ini memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan pengendalian angka terkonfirmasi positif. Sehingga angka yang terpapar COVID-19 tidak meningkat, kalau bisa nol. Bagi yang sudah terpapar, kami upayakan bantu segera sembuh, jangan sampai meninggal," kata Danrem.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi kunjungan dari Danrem 082/CPYJ ke Kota Kediri. Danrem 082/CPYJ berkunjung ke pasar tradisional, pasar swalayan serta mengikuti sidang yustisi di kota ini.
Wali Kota mengakui terdapat sejumlah warga yang belum sadar tentang menggunakan masker, menerapkan 3M, namun secara keseluruhan kesadaran masyarakat sudah cukup baik.
"Pada keseluruhan lumayan baik, termasuk saya tanyakan pak Hakim yang sidang yustisi semakin lama semakin turun, masyarakat teredukasi," kata dia.
Di Kota Kediri, kasus COVID-19 hingga Selasa (2/2) mencapai 1.039 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 33 orang masih dirawat, tiga orang dipantau, 898 orang sudah sembuh, dan 105 orang telah meninggal dunia. (*)