Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan bahwa federasi akan tunduk kepada keputusan apapun dari kepolisian soal kelanjutan Liga 1 Indonesia yang hingga saat ini nasibnya masih buram.
Rencana lanjutan Liga 1 Indonesia yang bermula dijadwalkan pada Februari 2021 masih belum menemui titik terang. Satu-satunya tembok penghalang PSSI melanjutkan liga adalah izin penyelenggaraan dari polisi.
Menurut Iriawan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator liga sudah melayangkan surat perizinan sebanyak tiga kali. Akan tetapi, hingga saat ini polisi masih belum memberikan rekomendasi tersebut.
"Surat resmi kepada pihak kepolisian telah dilayangkan sebanyak tiga kali. Kini semua berpulang kepada kepolisian. Apa pun keputusan kepolisian, PSSI tunduk dan patuh," kata Mochamad Iriawan dikutip dari akun Instagram pribadinya, Kamis.
Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut, PSSI dan PT LIB terus berupaya mencari jalan terbaik guna kelangsungan kompetisi. Komunikasi dengan sejumlah pihak pun sudah mereka lakoni.
"PSSI bersama PT LIB berusaha agar kompetisi bisa berjalan secepatnya. Koordinasi dan silaturahmi dengan berbagai pihak terkait terus dilakukan," kata dia.
Sebelumnya, PSSI merencanakan menggelar rapat komite eksekutif (Exco) pada pertengahan Januari ini untuk menentukan nasib kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 yang telah tertunda sejak Maret tahun lalu.
Pada pertemuan nanti, PSSI akan mulai mendiskusikan berbagai kemungkinan, termasuk membatalkan kompetisi seandainya izin itu tak kunjung juga dikeluarkan. Jika harus berhenti, artinya kompetisi akan dimulai dengan musim baru, musim 2021.
“Situasi terkini COVID-19 akan menjadi faktor penentu apakah liga bisa dijalankan atau tidak. Cabang olahraga lain pun demikian. Untuk menyelenggarakan kejurnas juga sulit,” kata Plt. Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Soal lanjutan kompetisi, PSSI tunduk keputusan kepolisian
Kamis, 7 Januari 2021 21:55 WIB