Kediri (ANTARA) - Para perajin tahu di Kota Kediri, Jawa Timur, mengurangi produksi tahu sebagai imbas kenaikan harga kedelai yang kini mencapai sekitar Rp9.200 per kilogram.
"Harga kedelai kini Rp9.200 per kilogram. Padahal biasanya Rp7.000 sampai Rp7.100 per kilogram. Ini sangat memberatkan sekali," kata Wakil Asosiasi Tahu Kota Kediri Jamaludin di Kediri, Senin.
Ia mengatakan rata-rata para perajin tahu mengurangi produksinya. Biasanya dalam sehari memasak antara 7-8 kali masakan. Setiap kali masakan berisi sekitar 15 kilogram kedelai. Namun, karena harga kedelai yang mahal, kini dikurangi hanya dua kali masakan saja.
Ia menyebut kenaikan harga kedelai ini sebenarnya sudah dirasakan sejak tiga bulan terakhir. Namun, di hari-hari terakhir ini harganya sangat tinggi mencapai lebih dari Rp9.000 per kilogram, sehingga perajin pun tidak dapat berbuat banyak.
Para konsumen, kata dia, akan protes jika kualitas tahu tidak seperti biasanya. Padahal, kenaikan ini sangat memberatkan bagi pelaku bisnis tahu.
"Kalau dikurangi itu konsumen juga tidak mau. Kalau seperti ini, kami juga tidak punya apa-apa. Perajin menjerit sekali," kata dia.
Ia menambahkan kondisi usaha yang lesu ini sebenarnya sempat tertolong dari berbagai program pemerintah. Namun, imbas harga kedelai mahal, kini usaha tahu di Kota Kediri semakin lesu.
Biasanya, ia menggunakan bahan baku kedelai campuran antara impor dan lokal. Namun, kini harga kedelai lokal semakin mahal. Harga kedelai impor sudah sekitar Rp9.000 per kilogram, harga kedelai lokal bisa lebih dari harga kedelai impor.
Dirinya kini hanya mengandalkan pesanan pelanggan saja dengan membuat tahu takwa. Selain itu, juga untuk memenuhi pesanan oleh-oleh. Harga tahu takwa per bungkus dijualnya Rp18 ribu dengan isi 10 biji tahu.
Sebagai perajin tahu, pihaknya berharap ada kebijakan khusus dari pemerintah guna membantu usaha kecil menengah seperti dirinya agar tetap bertahan di masa pandemi COVID-19 ini, salah satunya dengan memberikan bantuan subsidi pembelian kedelai.
"Dulu ada subsidi kedelai. Kami harapkan harga dibuat stabil, idealnya Rp7.000 per kilogram. Itu sudah stabil," kata dia.
Di Kota Kediri, ada sekitar 60 perajin tahu yang tersebar di seluruh wilayah Kota Kediri. Kondisi lesu ini dialami pada seluruh perajin tahu di kota ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan ia sudah meminta para pegawainya untuk melakukan pendataan pengusaha tahu dan tempe di Kediri. Namun, untuk program membantu dari imbas harga kedelai naik, saat ini masih menunggu dari pusat.
"Kami sudah meminta staf untuk pendataan perajin tahu, tempe di Kediri dan setelahnya baru kami rapatkan untuk solusinya," kata dia.
Perajin tahu di Kediri kurangi produksi imbas kenaikan harga kedelai
Senin, 4 Januari 2021 16:40 WIB