Sampang (ANTARA) - Jajaran Polres Sampang, Jawa Timur, Sabtu, membagikan 10 ton beras dari Mabes Polri kepada warga terdampak banjir di enam kelurahan dan lima desa di wilayah itu.
"Bantuan ini sebagai wujud kepedulian Mabes Polri yang mengetahui bahwa masyarakat Sampang kini dalam kesusahan akibat bencana banjir," kata Wakapolres Sampang Kompol Rizky Tri Putra di Sampang, Sabtu.
Ia memimpin langsung pendistribusian bantuan beras ini dengan mendatangi rumah-rumah warga terdampak banjir, terutama yang tinggal di dekat aliran Sungai Kalikamoning.
Bantuan beras itu juga dibagikan kepada warga miskin di dua kecamatan, yakni Tambelangan dan Jrengik.
"Khusus untuk bantuan di Kecamatan Tambelangan dan Jrengik, kita salurkan melalui polsek masing-masing," kata Rizky Tri Putra.
Saat menyampaikan bantuan, para petugas juga meminta masyarakat tabah dalam menghadapi musibah, ikut menciptakan keamanan, serta mengajak masyarakat agar terus menjaga disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Banjir di Sampang, Madura, Jawa Timur terjadi selama tiga hari, yakni mulai Rabu (9/12) hingga Jumat (11/12).
Luapan air Sungai Kalikamuning membanjiri permukiman warga di enam kelurahan dan lima desa di Kabupaten Sampang.
Kepala BPBD Sampang Anang Joenaidi mengatakan kelurahan kebanjiran, meliputi Karang Dalam, Dalpenang, Polagan, Banyuanyar, Gunung Sekar, dan Rongtengah.
Desa yang terdampak banjir, meliputi Pangelen, Banyumas, dan Paseyan, serta dua desa di Kecamatan Jrengik.
Pada Jumat (11/12) pagi, banjir yang menggenangi sebagian wilayah kota Sampang berangsur surut. Tinggi genangan di beberapa bagian jalan, termasuk Jalan Panglima Sudirman, Jalan Syuhada, dan Jalan Rajawali sudah susut menjadi 10-20 cm.
Namun, genangan air di bagian Jalan Imam Bonjol masih tinggi sehingga jalur menuju Kecamatan Omben dan Karang Penang belum bisa dilalui oleh kendaraan.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emel Elistanto Dardak meninjau kondisi masyarakat yang terdampak banjir dan mengecek pompa air di Sungai Kalikamuning yang tidak berfungsi sehingga menyebabkan air sungai meluber dan membanjiri warga setempat.