Surabaya (ANTARA) - Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur menginstruksikan kepada seluruh anggotanya se-Surabaya untuk berkontribusi dan bergerak bersama sebagai upaya membangkitkan perekonomian.
"Ini tidak lepas dari kondisi ekonomi Surabaya yang sempat terhempas akibat pandemik COVID-19," ujar Sekretaris MPW PP Jatim, M Diah Agus Muslim, di sela rapat kerja cabang di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, pandemik telah mengakibatkan terjadinya pembatasan, baik dalam kegiatan sosial maupun ekonomi.
Namun, ia tetap berharap saat menggerakkan kegiatan ekonomi harus tetap tanpa melanggar protokol kesehatan, termasuk berinovasi dengan melakukan transformasi teknologi.
"Karena di masa pandemik ini telah terjadi transformasi yang luar biasa sehingga transaksi bisa dilakukan secara daring, tanpa harus tatap muka," ucap-nya.
Ia juga berpesan, dalam hal pergerakan ekonomi, anggota PP dituntut untuk berkreasi secara mandiri tanpa menunggu kebijakan organisasi karena ekonomi harus terus bergerak sehingga kreativitas sangat dibutuhkan.
"Mau mencari peluang dengan pola daring atau tidak? Itu saja opsi-nya. Kalau tidak mau memanfaatkan dan tidak memiliki kreativitas maka hanya akan menjadi konsumen," katanya.
Keinginan untuk ikut berkontribusi dengan maksimal terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi lebih mudah terwujud dengan melihat potensi yang dimiliki PP Surabaya.
Selain memiliki anggota paling besar dengan infrastruktur organisasi di Jatim, PP Kota Surabaya juga telah memiliki 90 titik jaringan pemasaran Rumah Pangan Kita (RPK), termasuk kerja sama dengan Perum Bulog Divre Jatim.
Sementara itu, Ketua MPC PP Kota Surabaya Haries Purwoko menegaskan bahwa rapat kerja cabang ini menjadi momentum untuk melahirkan program strategis demi terwujudnya cita-cita organisasi dalam kerangka Garis Besar Pokok Perjuangan Organisasi sebagaimana amanah Musyawarah Besar PP.
Pemuda Pancasila, kata dia, adalah organisasi kemasyarakatan yang memiliki tugas serta tanggung jawab lebih kompleks untuk dapat menjangkau ke seluruh aspek kebutuhan.
"Kami sadar bahwa semakin besar organisasi maka tantangan yang datang dari internal maupun eksternal juga semakin besar, variatif dan rumit. Ini akan jadi cambuk agar terus berbenah melakukan perbaikan sistem, meningkatkan tanggung jawab struktural, dan melakukan konsolidasi menyeluruh," tuturnya.
Badan dan lembaga yang telah terbentuk, kata dia, merupakan keseriusan untuk menjangkau ke segala aspek kebutuhan masyarakat, khususnya menghadapi tantangan ekonomi dan arus perdagangan internasional.
"Segala upaya perlu dikerahkan untuk memaksimalkan potensi masyarakat yang bergerak dalam sektor UMKM agar daya saing semakin kuat," katanya.