Banyuwangi (ANTARA) - Asosiasi Insan Pariwisata (Asita) Yogyakarta dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kerja sama bidang pariwisata membangun sinergi yang saling mendukung bagi keberlangsungan pariwisata di kedua daerah, khususnya di masa pandemi COVID-19.
Sekitar 50 pelaku wisata anggota Asita Yogyakarta, menggelar kegiatan di Banyuwangi, Jawa Timur, sejak Selasa Kamis (24-26 November), di antaranya menggelar table top dinner dengan pelaku wisata Banyuwangi hingga menjelajahi sejumlah destinasi wisata di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Sebelum pandemi, sektor pariwisata Banyuwangi terus mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Pada 2019 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 5,4 juta, di mana sebanyak 400 ribu orang merupakan wisatawan mancanegara," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat.
Ia mengatakan bahwa adanya pandemi tentunya turut memukul sektor pariwisata daerah. Namun demikian, pihaknya terus berupaya cepat menyesuaikan diri dengan memberlakukan standar baru protokol kesehatan dan sertifikasi di semua sektor pariwisata, sehingga dunia pariwisata Banyuwangi berangsur mulai kembali pulih,l.
Menurut Bupati Anas, adanya sinergi dengan pariwisata Yogyakarta tersebut diharapkan membuat pariwisata kedua daerah bisa terus membaik.
"Semoga sinergi akan mendukung pemulihan wisata Yogyakarta dan Banyuwangi," tuturnya.
Bupati Anas mengapresiasi kepercayaan pelaku wisata Yogyakarta untuk menjalin sinergi dengan Banyuwangi, mengingat Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang telah memiliki nama besar sejak lama.
"Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami. Tentunya kami menyambut baik upaya sinergi pariwisata Yogyakarta dan Banyuwangi ini," kata Anas.
Ketua rombongan Asita Yogyakarta Ari Prabowo mengatakan kedatangannya bersama rombongan sebagai bentuk ikhtiar untuk menjalin sinergi pariwisata antara Yogyakarta dan Banyuwangi.
Di masa pandemi ini, menurutnya, pariwisata Banyuwangi sendiri mulai kembali bergeliat setelah dibuka oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
"Kami ingin menjembatani kerja sama antara pariwisata Yogyakarta dan Banyuwangi, khususnya di masa pandemi ini yang menjadi masa terberat bagi pelaku wisata di seluruh Indonesia, termasuk Yogyakarta. Kami berharap sinergi ini bisa membangkitkan kembali pariwisata daerah sekaligus juga saling mendukung pengembangan pariwisata di masing-masing daerah," ujarnya.
Ari berharap para pelaku wisata dua daerah bisa saling mempromosikan dan menjual potensi pariwisata baik di Yogyakarta maupun Banyuwangi. Tentunya dengan tetap menjadikan protokol kesehatan sebagai pijakan utama dalam pelaksanaannya.
"Banyuwangi menjadi destinasi pariwisata baru yang mulai banyak diminati. Di masa pandemi juga pariwisatanya tetap bergeliat dengan sejumlah standar dan protokol kesehatan. Makanya kami ingin bersinergi bagi kemajuan bersama pariwisata dua daerah ini," tuturnya.