Jakarta (ANTARA) - Apple pekan lalu meluncurkan empat model iPhone 12, yang menggunakan teknologi baru seperti sambungan ke jaringan 5G.
Sejak kemunculan iPhone 12, teknologi LiDAR menjadi perbincangan karena disematkan pada kamera di iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max.
LiDAR, atau Light Detection and Ranging sebenarnya bukan barang baru di teknologi kamera untuk ponsel. Apple bukan yang pertama menggunakan LiDAR, Google mengeksplorasi teknologi ini untuk Project Tango.
Sayangnya, ponsel yang menggunakan Tango dari Google tidak berumur panjang, seperti diberitakan laman Cnet, hanya dua ponsel yang menggunakannya, salah satunya Lenovo Phab 2 Pro pada 2017 lalu.
Bagaimana LiDAR bekerja di kamera?
LiDAR merupakan salah satu jenis kamera time-of-flight, ia menggunakan laser untuk memantulkan objek, kemudian kembali ke pusat laser untuk mengukur jarak dengan menghitung waktu perjalanan (atau flight) dari gelombang cahaya.
Ponsel yang menggunakan LiDAR mengirim gelombang cahaya dalam bentuk titik-titik infra merah yang menyebar. LiDAR juga bisa menghitung setiap titik tersebut, kemudian membuat pemetaan lokasi dengan mengukur jarak serta dimensi.
Cara kerja LiDAR mirip dengan teknologi pengenal wajah Face ID, namun, dalam jangkauan yang lebih luas. Pada iPhone 12 Pro, kamera belakang yang dilengkapi LiDAR bisa bekerja hingga jarak 5 meter.
iPhone 12 Pro, dengan teknologi LiDAR, menjanjikan akurasi dan kecepatan fokus dan fotografi dengan fitur night mode. Selain itu, LiDAR juga bisa digunakan untuk mengambil foto tiga dimensi.
Kemampuan LiDAR juga mendukung augmented reality (AR) dan pemindaian tiga dimensi (3D scanning).
Teknologi LiDAR saat ini sudah digunakan di berbagai sektor, bukan hanya untuk ponsel. Seperti sudah disebutkan di atas, perangkat AR antara lain HoloLens 2 menggunakan LiDAR untuk memetakan ruangan sebelum menambahkan objek virtual 3D.
LiDAR juga digunakan untuk mobil otonom, robot dan drone. (*)