Malang (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang berencana membangun tiga gedung sekolah menengah pertama (SMP) untuk memberikan pilihan kepada masyarakat yang sempat terkendala dengan sistem zonasi penerimaan murid baru.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa untuk pembangunan gedung tiga sekolah di Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Gadang, dan Kelurahan Polehan tersebut anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp27,5 miliar.
"Pembangunan akan dilakukan di tiga wilayah, yaitu Mulyorejo, Gadang, dan Polehan," kata Sutiaji di Kota Malang, Jumat.
Pembangunan sekolah baru tersebut merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kota Malang pada 2021. Selain itu, pembangunan tiga sekolah baru tersebut merupakan bentuk pemenuhan sistem zonasi pada wilayah yang tidak banyak memiliki sekolah negeri.
Pada saat pelaksanaan pembangunan, sekolah yang dibangun akan menumpang di sekolah lain untuk sementara waktu. SMPN Mulyorejo akan menginduk di SMPN 15, SMPN Gadang di SMPN 7, dan SMPN Polehan di SMPN 21.
"Untuk SMP ini permintaan masyarakat. Kemarin, ada sistem zonasi, yang tidak membuka jalur-jalur lain, hanya memperbanyak zonasi," kata Sutiaji.
Sutiaji menambahkan kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana sekolah tidak hanya diberikan untuk sekolah negeri, tapi juga akan memperhatikan sekolah swasta. Salah satunya dengan meningkatkan bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) bagi sekolah swasta.
"Kami juga akan meningkatkan terus Bosda untuk sekolah swasta juga, sehingga akan berimbang. Sekolah-sekolah swasta juga akan bisa kuat, negeri juga tetap sesuai dengan kebutuhan," kata Sutiaji.
Rencana pembangunan tiga SMP baru di Kota Malang tersebut, telah direncanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang sejak 2019. Namun, pelaksanaan pembangunan tiga sekolah baru itu akan dimulai pada 2021.
Pemkot Malang berencana bangun tiga sekolah baru pada 2021
Jumat, 16 Oktober 2020 18:52 WIB