Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan peringatan Hari Santri pada 22 Oktober 2020 dengan tema "Santri Sehat Indonesia Kuat" harus menjadi momentum santri tidak hanya sehat secara fisik namun juga sehat dari segi pendidikan.
"Santri adalah generasi muda yang merupakan harapan bangsa. Sebagai generasi muda pelanjut masa depan bangsa maka santri harus sehat," kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, menyehatkan santri bukan hanya dilakukan saat pandemi namun pemerintah harus memberi bantuan kepada pesantren sebagai upaya menyehatkan para santri.
Dia menilai Pesantren saat ini mayoritas dikelola secara mandiri oleh masyarakat, pastinya mereka memerlukan uluran bantuan dari pemerintah agar proses pendidikannya lebih maksimal.
"Apabila pesantren mendapat bantuan dari pemerintah maka lembaga pendidikan semacam ini akan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan yang lainnya," ujarnya.
Karena itu santri tidak hanya sehat secara fisik namun juga sehat dari segi pendidikan. Menurut dia, kalau hal itu terjadi maka santri akan menjadi kelompok masyarakat yang siap dan potensial menjadi kekuatan bangsa dalam berbagai bidang kehidupan.
Dia mengatakan, dari data yang ada, rentang waktu antara tahun 2020 hingga 2035, usia produktif atau usia 16 sampai 30 tahun, jumlahnya mencapai 150 juta jiwa atau 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Dari data itu menurut dia, pasti jumlah santri mencapai puluhan juta, dari sana posisi dan potensi santri sangat strategis dan penting.
Pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu menyebut demikian karena santri adalah generasi muda yang tidak hanya dididik untuk menguasai ilmu agama namun juga ilmu kehidupan lainnya.
"Untuk itu sangat tepat bila santri perlu ‘disehatkan’ sebab bila para santri sakit-sakitan atau lemah dan tidak berdaya maka ke depan akan berpengaruh pada masa depan bangsa," ujarnya.
Jazil mengatakan cara menyehatkan santri pada mada pandemi COVID-19 pastinya santri harus menerapkan protokol kesehatan. Dia mengatakan para santri harus menggunakan masker, sering mencuci tangan menggunakan sabun, serta menjaga jarak. (*)