Ngawi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mencatat tambahan 12 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada Kamis, sehingga keseluruhan jumlah warga terpapar virus corona naik dari 171 menjadi 183 orang.
Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Pemkab Ngawi melalui laman resmi pemda setempat, tambahan 12 pasien konfirmasi baru tersebut berasal dari sejumlah kecamatan di Ngawi.
"Pada Kamis terdapat 12 orang warga Ngawi terkonfirmasi positif sehingga kasus COVID-19 totalnya menjadi 183 orang," ujar Ketua Satgas Pengananan COVID-19 Ngawi Budi Sulistyono dalam keterangannya di Ngawi, Kamis malam.
Sesuai data, ke-12 kasus baru tersebut terinci satu pasien dari Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi yang tercatat meninggal duia; satu pasien dari Desa Beran, Kecamatan Ngawi; satu pasien dari Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi; satu pasien dari Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe; dan satu pasien dari Desa Randusongo, Kecamatan Gerih.
Kemudian, satu pasien dari Desa Gerih, Kecamatan Gerih; satu pasien dari Desa Cantel, Kecamatan Pitu; Satu pasien dari Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan; tiga pasien dari Desa Pojok, Kecamatan Kwadungan, dan satu pasien dari Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar.
Satgas Penanganan COVID-19 Ngawi telah melakukan pelacakan terhadap kontak erat para pasien sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Selain terdapat 12 kasus baru, juga terjadi penambahan enam kasus sembuh di Ngawi pada Kamis ini.
Kasus sembuh tersebut berasal dari satu pasien asal Desa Ketanggung, Kecamatan Sine; dua pasien asal Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe; dua pasien dari Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi; dan satu dari Desa Wonorejo, Kecamaan Kedunggalar.
Pemkab meminta warga Ngawi tetap mematuhi protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 masih berlangsung. Utamanya, warga wajib memakai masker jika beraktivitas di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
Berdasarkan peta sebaran COVID-19 di Ngawi pada Kamis, dari 183 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 128 orang dinyatakan sembuh, 47 orang masih dalam proses penyembuhan dan isolasi, serta delapan orang meninggal dunia.