Surabaya (ANTARA) - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo tidak jadi mengundurkan diri sebagai anggota kepolisian.
"Tidak jadi mengundurkan diri. Iya tetap (menjadi polisi)," kata Trunoyudo dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
Trunoyudo mengatakan saat ini Agus memang telah ditarik ke Polda Jatim untuk dilakukan penyegaran sementara. Namun, dia juga masih menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Blitar.
"Tidak mengundurkan diri, sudah selesai. Jabatannya masih Kasat Sabhara, memang ditarik ke Polda Jatim, tapi jabatannya sekarang masih Kasat Sabhara. Kan tidak serta merta begitu, ada prosesnya," ujar pria yang kerap disapa Truno itu.
Baca juga: Polda Jatim beri konseling kepada Kasat Sabhara Polres Blitar
Lebih lanjut, Truno menyebut apa yang terjadi antara AKP Agus dengan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo merupakan sebuah misskomunikasi.
Untuk itu, Polda Jatim memilih melakukan konseling dan mediasi untuk menangani kasus ini. Menurutnya, proses pembinaan ini penting untuk meninjau kembali keputusan yang diambil Agus dalam kondisi emosi sesaat.
"Karena fungsinya pembinaan, setiap personel Polri itu bisa dilakukan pembinaan melalui biro SDM. Dan sayang ya kalau memang pengunduran diri, atau pensiun dini. Itu mungkin sesaat pada saat itu yang bersangkutan dalam kondisi labil atau emosional," katanya.
Sebelumnya, Agus datang ke Polda Jatim, Kamis (1/10) dengan membawa surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Kapolda Jatim dengan tembusan ke Kapolri.
"Saya datang ke Polda Jatim sengaja mengirim surat pengunduran diri sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jadi hari ini saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda, nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain. Hari ini sudah saya ajukan tinggal tunggu proses lebih lanjut," kata Agus.
Agus mengatakan alasannya mengundurkan diri sebagai anggota kepolisian karena tidak bisa menerima dengan perlakuan arogansi Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo kepada anak buahnya.
"Alasan saya mengundurkan diri karena saya tidak terima, hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi Kapolres saya. Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi kasat yang lain," ucapnya.