Kediri (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan rapid test atau tes cepat terhadap seluruh pegawai Pemerintah Kota Kediri sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Adhi Sutrisno mengemukakan seluruh pegawai wajib mengikuti tes cepat ini.
"Diharapkan semua pegawai dapat turut serta dalam rapid test ini. Tujuannya demi kebaikan bersama," katanya di Kediri, Senin.
Ia menjelaskan rapid test tersebut dilakukan di halaman Balai Kota Kediri oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Kediri. Sejumlah pegawai yang ikut antara lain dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Bagian Administrasi Pembangunan, Bagian Administrasi Perekonomian, Bagian Hukum, Bagian Pemerintahan Kota Kediri.
Selain itu, Bagian Organisasi, Bagian Kesra, Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, serta Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkot Kediri. Ada juga pegawai dari Dinas Kominfo dan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Kediri juga ikut rapid test.
Kegiatan tes cepat tersebut juga dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Perwali Nomor 32 Tahun 2020. Para pegawai juga dengan tertib dengan satu per satu antre untuk ikut tes.
Di Kota Kediri, hingga Senin (14/9) 2020, terdapat 164 orang warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 17 orang masih dirawat, 12 masih dipantau, 127 sudah sembuh, dan delapan orang lainnya telah meninggal dunia.
Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur, juga telah mengerahkan dua unit mobil gunner atau mobil tangki untuk membantu menyemprotkan cairan disinfektan di sejumlah jalan protokol di Kota Kediri, sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19.
"Rencananya tiga hari, mulai 14-16 September 2020. Kami pinjam untuk Kota Kediri. Kemarin spray-nya lebih kecil, dan ini (menggunakan mobil gunner) jadi jangkauannya lebih luas. Tangki juga lebih besar," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Mobil tangki tersebut juga dilengkapi dengan alat pengkabut untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di jalan-jalan protokol di Kota Kediri. Dengan adanya alat ini sekaligus mengingatkan masyarakat hingga kini COVID-19 masih terdapat temuan kasus.
Wali Kota menambahkan Pemkot Kediri sebenarnya sudah membagikan hingga ribuan masker ke warga, namun masih ada warga yang ternyata tidak mengenakan masker. Untuk itu, ia berharap masyarakat untuk disiplin, saling menjaga demi mencegah COVID-19.
"Harapan masyarakat akan mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan. Kalau bergerak bersama ini jauh lebih efektif, efisien. Kami tetap waspada," ujar dia.
Mengenai kasus COVID-19 di Kota Kediri, Wali Kota Abu Bakar mengatakan data yang ada saat ini kasusnya relatif datar. Hal ini juga tidak terlepas dari partisipasi semua pihak baik dari pemerintah daerah, polri, hingga petugas lainnya.
Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan COVID-19 bisa tertangani dengan baik, demikian Abdullah Abu Bakar.