Madiun (ANTARA) - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Madiun, Jawa Timur, siap menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk proses pendaftaran CPNS tahun 2019 yang sempat tertunda akibat pandemik COVID-19 pada Rabu tanggal 2 September 2020.
"Sesuai rencana, tahapan SKB untuk tes CPNS 2019 Pemkot Madiun akan digelar pada Rabu 2 September 2020 di Gedung Wisma Haji Kota Madiun. Tes itu guna memperebutkan sebanyak 164 formasi yang ada," ujar Kepala BKD Kota Madiun Haris Rahmanudin, di Madiun, Selasa
Menurut dia, berbagai persiapan telah dilakukan Panitia Seleksi Daerah (Panselda) sejak beberapa hari terakhir, di antaranya menata 150 unit laptop yang akan digunakan untuk tes. Sebanyak 150 unit laptop tersebut terbagi di dua ruang, yakni 138 unit di ruang utama SKB atau aula lantai dua serta 12 unit laptop ditempatkan di ruangan khusus.
Menurut dia, karena digelar di masa pandemik, pihak panselda sengaja menyiapkan ruangan khusus bagi peserta yang suhu badannya di atas 37,3 derajat Celsius saat dilakukan pengecekan protokol kesehatan sebelum tes dimulai.
"Apabila nanti ada peserta yang suhu tubuhnya di atas 37,3 akan kita diamkan di tempat terpisah selama 10 menit. Jika suhu tidak turun akan kita persilahkan untuk tes di ruang khusus," ungkap Haris.
Ia menjelaskan, nantinya SKB digelar satu hari terbagi dalam tiga sesi. Tiap sesi diberi waktu 90 menit. Total peserta ada 397 orang, dimana dari Kota Madiun sejumlah 168 peserta, lainnya dari luar kota.
Pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para peserta tes SKB untuk datang tepat waktu sesuai jadwal. Karena jika terlambat maka akan gugur.
Untuk protokol kesehatan, Haris menambahkan BKD telah meminta peserta yang berasal dari luar kota untuk membawa surat tes cepat atau tes usap yang menyatakan non-reaktif terhadap COVID-19.
"Selain itu, sarung tangan kami siapkan. Kami sampaikan juga peserta wajib pakai masker, face shield, dan juga membawa cairan pembersih tangan," kata dia.
Terkait sarpras, Haris menambahkan, pihaknya telah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti telah menyiapkan genset, berkirim surat ke PLN agar tidak ada pemadaman listrik, dan juga bekerja sama dengan Dinas Kominfo untuk menambah "bandwith" dan pemasangan jaringan hingga pemasangan laptop.
"Siapkan diri, jaga kesehatan dan datang tepat waktu. Hal itu mengingat penerapan SOP protokol kesehatan pandemi butuh waktu lama untuk masuk ruang tunggu," tambahnya.
Sementara untuk pengantar, hanya diperbolehkan sampai di pintu masuk Wisma Haji kemudian dipersilakan menunggu di tempat lain. Kebijakan itu diterapkan untuk mengantisipasi kerumunan serta mencegah penyebaran COVID-19.