Surabaya (ANTARA) - BUMN PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menyalurkan bantuan bagi UMKM dengan nilai outstanding sebesar Rp16,722 miliar per Juli 2020, dan sasaran Rp9.152 miliar untuk PNM Mekaar dan Rp866 miliar untuk ULaMM.
"Pada era adaptasi kebiasaan baru ini, kami terus melakukan cara untuk tetap mendampingi nasabah, baik ULaMM maupun Mekaar agar tetap bertahan pada masa sulit," kata Direktur Bisnis I PT PNM, Abianti Riana dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis.
Ia mengatakan, pemberdayaan UMKM merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan ekonomi nasional yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai upaya pengentasan kemiskinan.
Sementara di Jatim, PNM bersama Pemprov Jatim juga telah menyelenggarakan kegiatan Webinar melalui aplikasi Zoom meeting dan channel Youtube yang bertema “Jawa Timur Sehat, UMKM Kuat” bersama 1.000 pelaku UMKM setempat.
"Sebanyak 1.000 peserta yang hadir terdiri dari nasabah ULaMM dan Mekaar, jajaran staf dan pejabat Dinas Koperasi serta pelaku UMKM Binaan Dinas Koperasi Wilayah Jawa Timur, serta Insan PNM," kata Abianti.
Tujuan kegiatan itu, untuk mendorong ekonomi mikro di Jawa Timur era pandemi COVID-19, dan memberikan wawasan, motivasi serta inspirasi kepada UMKM setempat untuk tetap bertahan menjaga kelangsungan usaha, sebagai pendukung program pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi kerakyatan.
"Topik yang kami bahas adalah konsep, strategi dan arah kebijakan Pemprov Jatim terhadap upaya pemulihan dan penguatan UMKM di era New Normal, menuju Industri 4.0," katanya.
Sementara sesuai catatan, jumlah nasabah PNM Mekaar dan ULaMM mencapai 6.458.159, dan telah memiliki lebih dari 3.000 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 427 kabupaten/kota, dan 4.290 kecamatan. (*)