Banyuwangi (ANTARA) - Di tengah pandemi COVID-19 tidak menyurutkan warga Banyuwangi, Jawa Timur, untuk tetap kreatif menciptakan lapangan kerja dengan memanfaatkan potensi yang ada di desanya, terlebih didukung pemerintah daerah setempat.
Seperti yang dilakukan kelompok pemuda kreatif tiga desa yang ada di Kecamatan Purwoharjo dan Kecamatan Cluring, membikin wisata kuliner Kali Kurung. Destinasi wisata kuliner ini dikelola sekelompok anak muda yang menyebut dirinya pemuda perbatasan (petasan).
Nama kurung itu sendiri diambil dari mata pencaharian warga setempat yang mayoritas adalah perajin sangkar ayam dari anyaman bambu.
Maka tak heran jika ornamen yang menghiasi di wisata kuliner Kali Kurung ini, banyak yang berbentuk sangkar ayam yang terbuat dari bahan bambu.
Wisata kuliner Kali Kurung ini berada di bawah rerimbunan pohon bambu di sepanjang tepi sungai, dan pengunjung bisa menikmati aneka olahan ikan air tawar, mulai dari ikan wader, lele, tombro, bawal hingga sidat.
Sebagai bentuk dukungan pemerintah, wisata kuliner ini diresmikan langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pada Rabu (12/8) kemarin.
Wisata kuliner Kali Kurung yang dibuka setiap hari ini, menawarkan sensasi baru berwisata kuliner, wisatawan dapat menikmati aneka olahan ikan air tawar, dan bagi pengunjung yang ingin mengolah sendiri di rumah, juga bisa membeli ikan segar dari tempat ini.
"Ini kreatif sekali, di tengah pandemi yang melumpuhkan ekonomi dunia, warga tetap optimistis membuka destinasi baru. Kreativitas dan semangat semacam ini memang sangat dibutuhkan agar ekonomi kembali bangkit. Saya salut dengan warga desa di sini," kata Bupati Anas.
Azwar Anas mengapresiasi geliat kreativitas para pemuda perbatasan itu, karena bagi Anas Kali Kurung bukan sekedar wisata kuliner, namun di balik itu adalah upaya membentuk ketahanan pangan. Warga bisa memenuhi kebutuhan konsumsi pangannya sendiri, sekaligus mendapatkan nilai ekonomis dari penjualan ikan.
"Selain untuk dijual kepada pengunjung, warga tentu bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dari budi daya ikan ini. Saya berharap juga ini akan berdampak baik bagi kesehatan warga. Konsumsi ikan yang meningkat tentunya akan meningkatkan derajat kesehatan," kata Anas.
Sementara itu, Kepala Desa Keradenan, Rudi menjelaskan bahwa destinasi wisata kuliner diinisiasi oleh kelompok pemuda dari tiga desa, mereka ingin menggerakkan ekonomi warga dengan menjual potensi desa yang telah ada, salah satunya potensi perikanan air tawar.
"Setelah berkonsultasi dengan Dinas Perikanan, akhirnya kami dibantu untuk membuat destinasi ini. Alhamdulillah warga semangat, pemerintah juga mendukung," tuturnya.
Rudi juga bersyukur, destinasi kuliner air tawar ini langsung diminati pengunjung sejak dibuka dua bulan lalu. Dan pengunjung yang datang mulai keluarga hingga komunitas memancing.
"Per harinya, jumlah pengunjung bisa mencapai 200 orang dan bahkan bisa sampai 300 orang pada akhir pekan," katanya.
Destinasi wisata kuliner Kali Kurung ini berdiri diawali dari perilaku warga yang memelihara ikan air tawar di selokan depan rumahnya, dan mereka sudah melakukan hal itu sejak lama untuk menopang ekonomi keluarga, hingga saat ini sudah sekitar 100 warga yang melakukan budi daya ikan air tawar di sepanjang sungai itu. (*)
Manfaatkan potensi desa, kelompok pemuda Banyuwangi buat wisata kuliner Kali Kurung
Kamis, 13 Agustus 2020 20:48 WIB