Surabaya (ANTARA) - Kapal MV Great Glen berbendera Hong Kong dengan muatan 71.582 ton pakan ternak asal Brazil sandar di dermaga Terminal Teluk Lamong Surabaya dan merupakan kapal curah kering dengan muatan terbesar sepanjang sejarah pelabuhan milik anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tersebut.
Direktur Utama Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat dalam keterangan resminya, Senin, mengatakan muatan kapal dengan bobot mati 93.251 ton itu dibongkar dalam waktu kurang dari tujuh hari.
"Ini merupakan terobosan baru dari Pelindo III untuk membuat sistem bongkar curah kering terintegrasi dan ramah lingkungan sehingga mempercepat waktu pelayanan," kata Faruq.
Ia mengatakan, Terminal Teluk Lamong akan terus menjaga kepercayaan pengguna jasa dengan melakukan pelayanan prima dan memanfaatkan peralatan modern terintegrasi dengan maksimal.
Peralatan terintegrasi dan ramah lingkungan yang dimiliki Terminal Teluk Lamong seperti dua grab ship unloader (crane berbahan bakar listrik khusus untuk membongkar muatan curah berkapasitas maksimal 2.000 ton/jam).
Kemudian, conveyor (berfungsi memindahkan barang dari crane menuju gudang dengan sistem roller berbahan karet), dan gudang penyimpanan atau silo (gudang penyimpanan muatan curah terintegrasi dengan sistem antrian truk).
"Kami melakukan inovasi dari sisi peralatan dan konsep ramah lingkungan. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada pelanggan yang sudah mempercayakan jasa kepelabuhanannya di Terminal Teluk Lamong," kata Faruq.
Sementara Master Kapal MV Great Glen, Geng Jun, mengakui proses pelayanan kapal di Terminal Teluk Lamong berbeda dengan beberapa pelabuhan lainnya di Indonesia, karena memiliki standar internasional dan peralatan canggih yang mempercepat bongkar muat.
Ia mengakui sejak tahun 2010, MV Great Glen melayani muatan curah asal Amerika Latin tujuan Asia Timur dan Asia Tenggara.
Kapal sepanjang 229,2 meter ini menempuh perjalanan 20 hari dari Brazil ke Indonesia untuk melakukan bongkar muatan bubuk kedelai di Terminal Teluk Lamong.
Bubuk kedelai (soybean meal) merupakan bahan utama pakan ternak. Industri pakan ternak di Jawa Timur memang cukup banyak dan besar.
Berdasarkan data Pelindo III, sebelum MV Great Glen bersandar di Terminal Teluk Lamong, ada beberapa kapal curah kering internasional lain berukuran raksasa telah sandar dan melakukan pelayanan di Terminal Teluk Lamong, masing-masing MV Julius Olendorff asal Portugal bermuatan 60.000 ton, MV Medi Serapo asal Liberia bermuatan 68.587 ton, dan MV Olympic Gemini asal Yunani.
Kapal bermuatan 71.582 ton pakan ternak asal Brazil sandar di Terminal Teluk Lamong
Selasa, 11 Agustus 2020 0:08 WIB