Arif Fathoni pimpin DPD II Partai Golkar Surabaya

Surabaya (ANTARA) - Arif Fathoni ditetapkan sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kota Surabaya periode 2020-2025 dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Surabaya yang digelar di Hotel Luminor Kotra Surabaya, Jatim, Minggu.

Atas dukungan ini, Arif Fathoni bersyukur dan merasa terhormat atas dukungan 31 ketua pimpinan kecamatan (PK) Partai Golkar Surabaya dan Hasta Karya Partai Golkar. 

"Ini berkat dukungan PK dan Hasta Karya Partai Golkar. Alhamdulillah secara aklamasi saya didapok menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya periode 2020-2025 menggantikan Pak Blegur Prijanggono," kata Arif Fathoni usai mengikuti Musda X DPD Golkar Kota Surabaya. 

Usai penetapan dirinya, Arif Fthoni berjanji akan menyolidkan seluruh internal partai. Tentu dalam waktu dekat menghadapi Pilkada Surabaya 2020. 

"Seluruh energi dan kosentrasi partai akan kami arahkan bagaimana bisa memenangkan Pak Machfud Arifin sebagai bakal Cawali Surabaya di Pilkada 2020," katanya. 

Saat ditanya soal misi jangka panjang DPD Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni mengatakan pihaknya segera memposisikan Partai Golkar mampu mengakselerasikan kehendak masyarakat Surabaya guna aspirasinya tertuang dalam rancana pembangunan Kota Surabaya jangka pendek maupun jangka panjang melalui peran fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya. 

"Di era digitalisasi ini,  maka partai harus terbuka terhadap setiap tahapan rekrutmen kaderisasi dan lain-lain, sehingga setiap proses partai politik itu tidak menjadi ruang kosong yang tidak bisa diakses oleh masyarakat,"ujarnya. 

Lebih jauh, Arif Fathoni yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini mengaku punya mimpi Partai Golkar ke depan menjadi partai yang akuntabel. 

Artinya setiap satu suara yang diberikan masyarakat Surabaya kepada Partai Golkar di dalam Pemilu 2019, harus di elaborasi dengan kerja-kerja kerakyatan, advokasi kerakyatan oleh  Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya. 

"Baik dalam bentuk rapat dengar pendapat, pengaduan masyarakat, prolegda dan kebijakan penganggaran yang berbasis pada kepentingan rakyat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan membuktikan bahwa Partai Golkar bukan partai ologaki.

"Alhamdulillah di usia saya tergolong muda bisa memimpin Partai Golkar. Percayalah bahwa Golkar ini tempat yang ramah bagi setiap anak bangsa yang mempunyai kemauan dan tekad. Insya Allah bisa menjadi top level manajemen di Partai Golkar," katanya. (*)