Kota Batu (ANTARA) - Pemerintah Kota Batu mewaspadai peningkatan penyebaran virus corona dari lingkungan keluarga yang bisa menular lebih cepat akibat penerapan protokol kesehatan penanganan COVID-19 tidak optimal.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan bahwa penyebab penyebaran COVID-19 di lingkungan keluarga karena adanya pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan yang tetap memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Selama ada yang terkonfirmasi di satu keluarga dan tidak mau diisolasi di shelter atau tempat penampungan, penularan akan terjadi," kata Dewanti, di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis.
Dewanti menjelaskan jika pasien positif terjangkit COVID-19 tetap memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, diyakini tidak akan mampu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kondisi itu berpotensi untuk menularkan virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China, itu kepada anggota keluarga lain yang sesungguhnya belum terpapar COVID-19. Banyak warga beralasan lebih nyaman melakukan isolasi mandiri di rumah daripada di tempat penampungan.
Pemerintah Kota Batu akan terus memantau situasi tersebut. Jika tingkat penularan dari lingkungan keluarga semakin tinggi akan diambil langkah untuk melakukan isolasi di tempat penampungan bagi pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan.
"Ketika terus meningkat akan menjadi ketentuan, bahwa ketika positif harus mau diisolasi di tempat penampungan," kata Dewanti.
Beberapa shelter atau tempat penampungan pasien positif COVID-19 yang ada di wilayah Kota Batu antara lain adalah di Hotel Mutiara Baru, Panti Sosial Bima Sakti, dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik, dan Tenaga Kependidikan (P4TK).
Dewanti terus mengingatkan bahwa penerapan protokol kesehatan pada saat warga Kota Batu melakukan aktivitas di luar rumah mutlak dilakukan. Mengenakan masker, dan menjaga jarak menjadi salah satu kunci untuk menekan penyebaran COVID-19.
Sebagai catatan, hingga saat ini Pemerintah Kota Batu telah melakukan uji cepat COVID-19 kepada 8.669 orang warga, termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari total ribuan uji cepat yang dilakukan tersebut, 119 orang dinyatakan reaktif.
Saat ini, di Kota Batu tercatat ada 94 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 29 orang dinyatakan sembuh, tujuh orang meninggal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan.
Pemkot Batu waspadai peningkatan kasus corona di lingkungan keluarga
Kamis, 9 Juli 2020 19:16 WIB