Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat jumlah akseptor atau pengikut program KB baru dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di wilayah setempat telah melampaui target yang ditentukan pemerintah pusat, yakni sebanyak 242 akseptor.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun dr Agung Sulistya Wardani mengatakan pemerintah pusat ingin mencetak rekok MURI dengan sejuta akseptor baru dalam momentum peringatan ke-27 Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2020. Target itu lantas dibagi ke pemerintah daerah dan Kota Madiun mendapatkan kuota 204 akseptor baru.
"Target itu hanya untuk yang MKJP. Jadi masyarakat yang ber-KB non MKJP tidak dihitung. Untuk Kota Madiun target itu sudah terlampaui. Bahkan, akseptor baru terus bertambah hingga saat ini," ujar Wardani dalam kegiatan pemberian paket sembako bagi akseptor baru dalam rangka peringatan ke-27 Harganas di Puskesmas Oro-oro Ombo, Senin.
Sedangkan secara keseluruhan, capaian KB MKJP di Kota Madiun sudah mencapai 64 persen dari jumlah pasangan usia subur. Jumlah itu belum termasuk KB non-MKJP. Wardani berharap masyarakat semakin memahami pentingnya mengikuti program KB.
Wali Kota Madiun Maidi juga ingin agar kesadaran masyarakat akan pentingnya KB semakin meningkat. Apalagi, KB tidak hanya soal reproduksi. Namun, juga berkaitan dengan kesehatan hingga ekonomi keluarga.
"Pasangan usia subur yang hamil pada usia di atas 40 tahun, selain berisiko pada ibunya, juga berisiko pada calon bayi tersebut. Karenanya, penting adanya program KB," kata dia.
Wali Kota juga mengucapkan terima kepada petugas penyuluh KB yang sudah berupaya keras memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya program KB.
"Peringatan ulang tahun Harganas, semua kegiatan yang terkait kesehatan harus ditujukan untuk kesejahteraan dan kemudahan masyarakat. Artinya, pelayanan di bidang kesehatan harus terus ditingkatkan," katanya.
Masyarakat tidak perlu khawatir, pelaksanaan KB tetap mengedepankan protokol kesehatan. Termasuk melaksanakan "rapid test" terlebih dulu.
"Program KB tentu harapannya dapat mengendalikan pertumbuhan penduduk. Selain itu juga meningkatkan kesehatan masyarakat," katanya.
Capaian akseptor baru KB di Kota Madiun lampaui target
Senin, 29 Juni 2020 18:54 WIB