Baguna PDIP Jatim bantu 100 baju hazmat ke RS Royal

Surabaya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Jawa Timur memberikan bantuan sebanyak 100 baju pelindung diri  hazmat  (hazardous materials)  guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas tenaga kesehatan melawan COVID-19  kepada Rrumah Sakit (RS)  Royal Surabaya.

"Gotong royong membantu baju hazmat ini semoga bisa sedikit membantu kelancaran tugas para tenaga kesehatan yang selama ini telah berjibaku melawan COVID-19," ujar Kepala Baguna PDIP Jatim SW Nugroho di Surabaya, Rabu  (20/5).

 Penyaluran bantuan baju hazmat  kepada RS Royal tersebut selain lokasinya berdekatan dengan  Sekretariat DPD PDIP juga  karena rumah sakit tersebut merupakan tempat bekerjanya Ari Puspita Sari.  Ari adalah perawat yang meninggal dunia bersama janin yang dikandungnya dengan status positif terinfeksi COVID-19.

"Kami sangat berduka dengan kepergian Ibu Ari yang berpulang bersama janin yang beliau kandung. Tempat beliau bekerja juga hanya hitungan meter dari kantor PDI Perjuangan Jatim," ucapnya.

Menurut dia, kepergian satu lagi tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemik COVID-19 adalah duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia dan pengorbanan para perawat menunjukkan telah bekerja secara total, penuh dedikasi dan tak kenal lelah melayani masyarakat.

Oleh karena itu, kata dia, semua elemen masyarakat harus menghargai jasa perawat dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengonsumsi gizi seimbang serta menghindari kerumunan orang.

"Kita semua berhutang budi kepada para tenaga kesehatan. Mari terus taati protokol kesehatan dan selalu mendoakan para tenaga kesehatan agar di dalam menjalankan tugas senantiasa diberi kelancaran dan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," kata wakil sekretaris PDIP Jatim tersebut.

Sementara itu, Baguna PDIP Jatim telah menyalurkan 500 ribu masker kain non-medis, 1.000 wastafel portabel, dan ribuan paket sembako kepada warga terdampak yang didistribusikan ke seluruh Jatim.

"Jumlah bantuan belum termasuk yang digerakkan seluruh struktur partai di 38 kabupaten/kota se-Jatim," tutur Nugroho yang juga anggota DPRD Jatim tersebut. (*)