Situbondo (ANTARA) - Sebanyak dua dari lima orang pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona (COVID-19) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, enggan diisolasi di rumah sakit dan terpaksa dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan ketat petugas kesehatan dan warga sekitar.
"Yang bersangkutan telanjur dipulangkan oleh pihak RSUD dr Soebandi Jember, karena hasil laboratorium di Surabaya dinyatakan negatif, setelah ada protap baru semua harus terverifikasi dari pusat, dan ternyata hasilnya berbeda, dinyatakan positif," kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto kepada wartawan di Situbondo, Senin.
Baca juga: Bupati: Dua warga Situbondo positif COVID-19 kondisinya stabil
Dengan demikian, lanjut dia, Satgas Penanggulangan COVID-19 Situbondo mengalami kesulitan untuk mengisolasi kedua warga yang positif terinfeksi virus corona ke rumah sakit, karena keluarganya bersikukuh bahwa yang bersangkutan negatif COVID-19.
Karena tidak mau diisolasi di rumah sakit, akhirnya dilakukan isolasi mandiri di rumah yang bersangkutan di Kecamatan Panarukan dan Kecamatan Besuki, dengan pengawasan ketat petugas kesehatan dan camat setempat serta warga yang ada di sekitarnya.
"Yang bersangkutan baru datang hari ini, karena saat dipulangkan dari rumah sakit, mereka menginap di rumah saudaranya di Jember," ujar Bupati Dadang.
Baca juga: Masuk zona merah COVID-19, "physical distancing" mulai diterapkan di Situbondo
Data Satgas COVID-19 Situbondo mencatat, hingga Senin, 30 Maret 2020, tercatat sebanyak 125 warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dengan rincian 49 orang dipantau (enam orang rawat inap, 43 orang isolasi mandiri) dan 76 orang selesai dipantau (sehat).
Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP sebanyak dua orang, serta lima orang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19. (*)