Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan warga negara Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) Diamond Princess telah menjalani observasi selama 14 hari di kapal dan setelah tiba di Tanah Air akan menjalani observasi selama 14 hari lagi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Saat dihubungi melalui telepon dari Jakarta, Minggu, ia menjelaskan bahwa WNI awak Kapal Diamond Princess yang sudah dinyatakan sehat dijadwalkan berangkat dari Bandara Haneda, Jepang, Minggu pukul 18.00 waktu setempat, menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Tim kesehatan pemerintah yang mempersiapkan pemulangan mereka ke Tanah Air sudah mendarat di Jepang sehari sebelumnya.
WNI dari Kapal Diamond Princess dijadwalkan tiba di Indonesia pada Minggu pukul 23.30 WIB dan selanjutnya akan dibawa ke fasilitas observasi di Pulau Sebaru Kecil.
Meski selama berada di Jepang sudah menjalani pemeriksaan rutin, mereka akan menjalani pemeriksaan lagi setelah tiba di Indonesia.
"Kita periksa lagi nanti. Sampai di sini kita periksa lagi. Laboratoriumnya periksa lagi. Nanti setelah 14 hari diperiksa lagi," kata Achmad Yurianto.
"Kalau sudah betul-betul dua kali pemeriksaan negatif, ya sudah dipulangkan," ia menambahkan.
Setelah proses observasi di Pulau Sebaru Kecil selesai, WNI dari Kapal Diamond Princess akan dipulangkan ke tempat asal masing-masing. Pemerintah akan menyerahkan tugas pendampingan bagi mereka ke Dinas Kesehatan di daerah asal.
"Seperti yang dari Wuhan kemarin, kita serahkan ke Dinas Kesehatan masing-masing untuk kemudian pendampingan, bukan observasi lagi," kata Achmad Yurianto. (*)
Kemenkes: ABK Diamond Princess sudah jalani observasi 14 hari di kapal
Minggu, 1 Maret 2020 13:03 WIB