Sidoarjo (ANTARA) - Petugas Kepolisian Resor Sidoarjo, Jawa Timur, membentuk tim satuan tugas (satgas) antibotoh dalam rangka mengantisipasi politik uang pada pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Sidoarjo pada April mendatang.
Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa, mengatakan tim satgas antibotoh tersebut dibentuk sebagai upaya mengantisipasi praktik politik uang.
"Pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak di Sidoarjo akan dilaksanakan pada 19 April 2020," katanya di sela peluncuran tim satgas antibotoh.
Ia menjelaskan, satgas tersebut dibentuk karena memang ada indikasi terjadinya politik uang pada saat pelaksanaan pilkades serentak.
"Potensi yang diprediksi adalah adanya politik uang, dan maraknya para botoh saat pelaksanaan pilkades," katanya.
Ia menjelaskan, tim yang dibentuk tersebut juga bertugas untuk menangani potensi konflik secara terbuka dengan maraknya isu-isu SARA.
"Kemudian berita bohong, fitnah, baik secara lisan maupun melalui media sosial," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Sidoarjo dan calon kepala desa terkait dengan keberadaan tim satgas ini.
"Diharapkan dalam pelaksanaan pilkades secara serentak di Sidoarjo dapat berjalan dengan tertib, aman, dan kondusif," katanya.
Disinggung tentang jumlah personel yang dilibatkan dalam tim ini, pihaknya mengerahkan sebanyak 144 orang anggota dari berbagai kesatuan.
"Selain tim satgas antibotoh, Polresta Sidoarjo juga membentuk satgas Delta Squad untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya tindak pidana baik saat pilkades maupun menjelang pelaksanaan pilkades," katanya.
Dari data yang ada, sebanyak 173 desa di Kabupaten Sidoarjo akan melaksanakan pilkades serentak pada 19 April 2020.