Ngawi (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mencatat volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Selopuro yang berada di Desa Selopuro, Kecamatan Pitu, daerah setempat mencapai 40 ton setiap harinya.
Kepala Bidang Pengolahan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya, dan Beracun (B3) DLH Ngawi, Dwi Rahayu Puspita, Senin, mengatakan produksi sampah warga Ngawi terus bertambah tiap tahunnya. Hal itu disebabkan karena jumlah penduduk warga Ngawi yang juga bertambah seiring dengan perkembangan perekonomian daerah setempat.
Kondisi tersebut secara otomatis juga berdampak pada kapasitas atau daya tampung dari TPA Selopuro yang semakin tahun semakin menurun.
"Saat ini dari empat zona aktif yang ada, hanya tinggal satu zona yang aktif yang digunakan," ujar Dwi Rahayu Puspita di Ngawi.
Untuk memperpanjang umur operasional TPA Selopuro, pihaknya terus berupaya melakukan daur ulang terhadap sampah yang masuk. Selain itu, pihaknya juga berencana untuk membangun zona baru guna memperluas zona aktif yang akan digunakan menampung sampah.
Ia menambahkan, sesuai rencana setelah dilakukan sanitasi, pada tahun 2021 akan dilakukan pembangunan terhadap TPA Selopuro tersebut.
"Pada tahun 2021 nanti, Pemkab Ngawi akan mendapat bantuan dari Kementerian PUPR untuk pembangunan TPA Selopuro yang diperkirakan sekitar Rp30 hingga Rp40 miliar," kata dia.
Sementara, Pemkab Ngawi hanya menyiapkan anggaran untuk Detail Engineering Design (DED) yang diperkirakan mencapai Rp900 juta. Dana tersebut bersumber dari APBD setempat yang dilakukan pada tahun ini.
Pihaknya juga meminta kesadaran dan partisipasi masyarakat tentang pengolahan sampah di tingkat rumah tangga. Hal itu karena penanganan sampah bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah saja, namun juga diperlukan peran masyarakat.
Warga Ngawi diminta untuk melakukan pemilahan antara sampah organik dengan anorganik yang akan dibuang. Tujuannya selain menjaga lingkungan tetap sehat, juga mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) sekaligus meningkatkan kapasitas tampungannya.