Jombang (ANTARA) - Ribuan santri dari Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, berduka dengan wafatnya pengasuh mereka yang juga tokoh nasional KH Sholahudin Wahid, Minggu malam.
"Tadi itu para santri diminta untuk istigatsah dan kataman (Kitab Suci Al-Quran) setelah Magrib, menyusul ada kabar Gus Sholah tadi kritis. Mendoakan untuk kesembuhan beliau. Baru dapat informasi sekitar jam 21.00 WIB beliau wafat," kata Azwani, salah seorang pengurus PP Tebuireng, Kabupaten Jombang, saat dihubungi lewat telepon seluler, Minggu malam.
Ia mengatakan, saat ini pengurus sedang persiapan untuk rencana pemakaman Gus Sholah (KH Sholahudin Wahid).
Kabarnya, pemakaman akan dilakukan di area makam yang berada di kompleks pesantren, bersama dengan ayahandanya, KH Wahid Hasyim, kakeknya yakni KH Hasyim Asy'ari, kakaknya yang juga mantan Presiden yakni KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
"Untuk pemakaman memang dari keluarga, tapi informasinya dimakamkan di makam kompleks pondok, dekat dengan makam ayah dan kakeknya," kata dia.
Untuk saat ini, ia mengatakan belum dilakukan persiapan khusus untuk pemakaman seperti penggalian makam. Dari pengurus pondok juga masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pihak keluarga.
Sementara itu, dengan wafatnya Gus Sholah, untuk santri juga belum dilakukan kegiatan tahlil bersama. Pengurus masih menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan penyambutan jenazah.
Ia mengatakan, para santri sangat berduka dengan wafatnya Gus Sholah.
Pengasuh PP Tebuireng, Kabupaten Jombang wafat setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Gus Sholah yang juga cucu Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari wafat pada pukul 20.59 WIB.
Putra Gus Sholah yakni Ipang Wahid dalam akun twiternya juga menuliskan keikhlasan doa untuk ayahandanya yang mengalami kritis. Ia berharap Allah SWT memberikan kesembuhan, kekuatan dan kesabaran pada ayahandanya.
Sebelum kritis, Gus Solah juga sempat menjalani tindakan medis ablasi. Operasi itu dilakukan karena ada masalah pada selaput jantungnya.
Operasi dinyatakan sukses, bahkan Gus Sholah dibolehkan pulang. Namun, beberapa hari di rumah, tubuh Gus Sholah kembali lemas, sehingga keluarga langsung membawanya kembali ke rumah sakit hingga kini. Ulama sepuh NU itu dirawat di rumah sakit sejak 31 Januari 2020.
Santri Ponpes Tebuireng Jombang berduka wafatnya Gus Sholah
Minggu, 2 Februari 2020 22:57 WIB