Surabaya (ANTARA) - Keluarga Alumni Universitas Jember (Kauje) mengusulkan gelar doktor honoris causa untuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa atas peran dan dedikasi yang diberikan selama ini.
“Kebetulan di sini ada Pak Rektor yang baru dilantik hadir. Kalau saya yang jadi rektor, saya tertarik memberi gelar doktor honoris causa ke Ibu Khofifah,” ujar Ketua Kauje Sarmuji di sela pengukuhan pengurus pusat Kauje 2020-2024 di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, Khofifah merupakan salah seorang perempuan langka di Indonesia, terlebih selama ini sudah dikenal mampu menapaki jabatan publik yang beragam.
“Beliau juga punya pengalaman banyak di organisasi sosial maupun pemerintahan. Jadi, menurut saya sudah tidak diragukan lagi dan Bu Khofifah layak bergelar doktor honoris causa,” ucapnya.
Baca juga: Sarmuji bertekad hilangkan blok-blok politik alumni Unej
Di sisi lain, Sarmuji menegaskan komitmennya bersama keluarga alumni untuk bersinergi sekaligus memberikan manfaat kepada Universitas Jember.
Selain itu, anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI tersebut juga berkomitmen membawa Kauje tetap mempertahankan keguyuban yang selama ini menjadi ciri organisasi.
Di tempat sama, Rektor Universitas Jember Dr Iwan Taruna menegaskan siap mendiskusikan dengan senat kampus terkait usulan penganugerahan doktor honoris causa kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Insha Allah kami siap melakukannya, dan dalam waktu dekat ini didiskusikan dengan senat universitas,” kata rektor yang baru dilantik 31 Januari 2020 tersebut.
Baca juga: Stafsus Presiden puji rencana Khofifah bangun asrama nusantara
Pada kesempatan tersebut turut hadir sejumlah alumni Universitas Jember yang saat ini berkiprah di berbagai kalangan, seperti komisioner KPK Nurul Ghufron, anggota DPR RI Gatot Sudjito, peneliti dari LIPI Prof Siti Zuhro.
Hadir juga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis, serta ratusan keluarga alumni Uneversitas Negeri Jember.
Baca juga: Penjual Es Lilin itu Menapak Grahadi